Jumat, 05 Mei 2017

Gejala Kelebihan unsur hara tanaman (Toksisitas unsur hara tanaman)

Toksisitas adalah suatu keadaan yang menandakan adanya efek toksik/racun yang terdapat pada bahan sebagai sediaan single dose atau campuran. Toksisitas akut ini diteliti pada hewan percobaan yang menunjukkan evaluasi keamanan dari kandungan kimia untuk penggunaan produk rumah tangga, bahan tambahan makanan, kosmetik, obat-obatan, dan sediaan biologi.


Gejala kelebihan unsur N :
- tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan menjadi lebih besar
- batang menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah dan mudah diserang penyakit
- penundaan pembentukan bunga, bahkan mudah lebih mudah rontok dan pemasakan buah cenderung terlambat.
Gejala kelebihan unsur P :
- tumbuhan kerdil
- warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung-ujung daun.
Gejala kelebihan unsur Ca :
- akar tanaman tidak mampu tumbuh memanjang dengan cepat
- menghalangi pertumbuhan serta mekarnya daun-daun muda dan pucuk-pucuk
- menghalangi pertumbuhan bagian tepi daun, oleh karena itu daun-daunnya menjadi keriting.
Gejala kelebihan unsur Mg :
- daun berwarna kuning, hal ini terjadi karena pembentukan klorofil terganggu
- pada tanaman jagung kekahatan Mg terlihat pada daun adanya garis-garis kuning yang agak menonjol sedangkan pada daun-daun muda keluar lender terutama bila kekahatan sudah berlanjut.


Gejala Kekurangan (Defisiensi ) unsur hara bagi tanaman

Defisiensi adalah suatu keadaan dimana tanaman kekurangan nutrisi tertentu, yang dapat dilihat dari gejala fisik tanaman terutama pada bagian daun dan batang. Seorang pekebun yang handal harus bisa mengetahui kondisi tanaman dikebunnya apakah dalam keadaan kekurangan nutrisi atau tidak. Dengan mengetahui status nutrisi tanaman dapat dibuat suatu rencana kedepan sebagai antisipasinya. Gejala defisiensi dapat dianlisa dengan cara berikut. Gejala defisiensi B, Ca, Cu, Fe, Mn, S, Zn, Ni dimulai dari pelepah paling muda. Gejala defisiensi N, P, K Cl, Mg dan Mo dimulai dari pelepah paling tua
1. Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)
a. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
b. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
c. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya
d. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
e. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas
Baca juga; Toksisitas dan Defisiensi unsur hara tanaman

2. Kekurangan unsur hara Fosfor (P)
a. Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
b. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning.
c. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang
3. Kekurangan unsur hara Kalium (K)
Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
a. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati
b. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
c. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan
d. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
e. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah
Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Daun
Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap dengan banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-bintik itu pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung daun dan tepi daun menjadi seperti terbakar (necrotic), berwarna coklat kemerahan atau coklat kuning. Daun-daun tua, khususnya di tengah hari akan terkulai dan daun-daun muda menggulung ke arah atas dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan air
b. Batang
Batang tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus. Dan kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah rebah
c. Akar
Pertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan pendek, dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar cabang dan akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan akar.
d. Bulir dan Malai
Pertumbuhannya akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan buah yang tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya akan rendah, bulir-bulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur bentuknya, mutu dan berat 1.000 bulir akan berkurang, persentase bulir-bulir yang tidak berkembang dan tidak dewasa bertambah.
4. Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
a. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati
b. Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
c. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk
d. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita
5. Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)
a. Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan
b. Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut
c. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.
6. Kekurangan unsur hara Belerang (S)
a. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya
b. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan”Tea Yellow” atau”Yellow Disease”
c. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil
d. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah
e. Jumlah anakan terbatas.
7. Kekurangan unsur hara Besi (Fe)
Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya za
t besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
a. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati
b. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih
c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan
d. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.
8. Kekurangan unsur hara Mangan (Mn)
Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada tanaman, yaitu:
a. Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih
b. Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang
c. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi
d. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai
e. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah
f. Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).
9. Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu)
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:
a. Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula
b. Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
c. Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan berwarna coklat
d. Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).
10. Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)
a. Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak
b. Pada padi sawah gejala terlihat 2 – 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka
c. Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 – 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau
d. Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
11. Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)
a. Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) biasa pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo
b. Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput dan mengering.
12. Kekurangan unsur hara Borium (Bo)
Walaupun unsur hara Bo hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius.
a. Daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bawah yang selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan daun mati
b. Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna kehitaman atau coklat
c. Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran, tembakau dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama sekali
d. Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang berwarna hitam pada umbi
e. Pada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna hitam
d. Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwarna coklat. Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.
13. Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)
a. Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga
b. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.

Fungsi unsur-unsur hara terhadap pertumbuhan tanaman

Pada postingan sebelumnya tentang unsur hara yang dibutuhkan tanaman, telah dijelaskan klasifikasi unsur hara tanaman. dijelaskan pula tentang sumber unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. kali ini kita akan mendiskusikan tentang peranan unsur hara tersebut terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Adapun peranan unsur-unsur hara tersebut dalam pertumbuhan tanaman dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini.
Nitrogen, peranannya adalah :
·          Merangsang pertumbuhan vegetatif yaitu menambah tinggi tanaman dan merangsang tumbuhnya anakan,
·          Membuat tanaman menjadi lebih hijau karena banyak mengandung butir-butir hijau daun yang penting dalam fotosintesa.
·          Merupakan bahan penyusun khlorofil daun, proteina, dan lemak. Tetapi bila diberikan N terlalu banyak ke dalam tanah dapat menhambat pembungaan dan pembuahan.
Fosfor, peranannya adalah :
·          Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan system perakaran yang baik dari benih dan tanaman muda,
·          Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah,
·          Memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi buah atau biji.
·          Sebagai bahan penyusun inti sel, lemak dan proteina.
Kalium, peranannya adalah :
·          Memperlancar fotosintesa,
·          Membantu pembentukan proteina dan karbohidrat,
·          Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula dan lemak tanaman,
·          Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman,
·          Meninggikan kualitas hasil yang berupa bunga dan buah (rasa dan warnanya),
·          Meningkatkan resistensi tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan,
·          Pada tanaman, unsur K terkumpul pada titik tumbuh dan berperan mempercepat pertumbuhan jaringan meristimatik.
Magnesium, peranannya adalah :
·          Merupakan bahan penyusun khlorofil,
·          Mengaktifkan enzim yang berhubungan dengan metabolisme karbohidrat,
·          Dapat menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak.
Kalsium, peranannya adalah :
·          Merangsang pembentukan bulu-bulu akar,
·          Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman,
·          Merangsang pembentukan biji-bijian.
Belerang, peranannya adalah :
·          Sebagai penyusun utama ion sulfat,
·          Menambah kandungan protein dan vitamin,
·          Membantu pembentukan bintil-bintil akar pada tanaman kacangan (leguminosae),
·          Membantu pembentukan butir-butir hijau daun sehingga warna daun menjadi lebih hijau.
Chlor, peranannya adalah :
·          Meninggikan kuantitas dan kualitas tanaman, seperti kapas, gandum, kentang, kubis, wortel dan tomat. Tetapi pada tembakau berakibat menurunkan kualitas, yaitu menjadi rendahnya daya baker.
Besi, peranannya adalah :
·          Terutama sangat penting pada pembentukan khlorofil.
Mangan, peranannya adalah :
·          Penting dalam menyusun khlorofil,
·          Membantu proses fotosintesa,
·          Merangsang perkecambahan biji,
·          Merangsang pemasakan buah.
Tembaga dan Seng, peranannya adalah :
·          Penting dalam pengaturan system enzim tanaman dan dalam pembentukan khlorofil. Kedua unsur hara ini sanagat diperlukan pada tanah alkalis dan tanah organic.
Borium, peranannya adalah :
·          Meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil sayur-sayuran dan buah-buahan,
·          Penting dalam usaha peningkatan produksi biji-bijian tanaman leguminosae,
·          Sangat diperlukan pada tanah-tanah organic.
Molibdenium, peranannya adalah :
·          Penting dalam proses fiksasi N,
·          Sangat penting untuk tanaman leguminosae, jeruk, dan sayur-sayuran.

Sumber Unsur Hara Tanaman

Unsur-unsur hara tanaman yang diambil dari dalam tanah umumnya berasal dari senyawa-senyawa yang ada didalam tanah, baik senyawa anorganik maupun organic. Sumber-sumber unsur hara dapat disebutkan sebagai berikut:
 Nitrogen (N): Sumber N adalah bahan organic sisa tumbuhan dan hewan,  serta hasil fiksasi N bebas dari udara oleh bakteri-bakteri Rhizobium yang terdapat dalam bintil akar tanaman kacang-kacangan (leguminosae). N diambil oleh tanaman dalam bentuk ion NH4+  atau NO3-
Phospfor (P): Sumber P dalam tanah adalah bahan organic dan mineral (batuan) fosfat, seperti apatit dan kalsium-fosfat (Ca3 (PO4)2). Batuan fosfat yang menjadi sumber posfat alam di Indonesia terdapat di pulau Jawa, dan dibedakan sebagai fosfat gua, fosfat sinter dan fosfat pulau karang. Christmas Island di Samudra Hindia adalah penghasil fosfat alam terbesar di dunia. P diambil oleh tanaman dalam bentuk ion HPO42- atau H2PO4-
Kalium (K): Sumber K dalam tanah adalah mineral ortoklas (K AlSi3O8), leucit (K Al (Si O3)2), muskovit (KH2 Al3 (SiO4)3) dan biotit (HK)2(MgFe)2(AlFe)2 Si4O12. K diambil oleh tanaman dalam bentuk ion K+.
Kalsium (Ca):  Sumber Ca dalam tanah adalah mineral augit, hiperstin, hornblende dan kalsit (CaCO3). Kalsium diambil oleh tanaman dalam bentuk ion Ca2+.
Magnesium (Mg): Sumber Mg dalam tanah adalah mineral-mineral amfibol (Ca (Mg Fe)2 Si4O12), biotit, chlorit dan dolomit (CaCOMgCO3). Magnesium diambil oleh tanaman dalam bentuk ion Mg2+.
Belerang (S): Sumber S dalam tanah adalah mineral gips (CaSO4), barit (BaSO4) dan pirit (FeS2). Belerang diambil oleh tanaman dalam bentuk ion SO42-.
Chlor (Cl): Sumber Cl dalam tanah terutama mineral halit (NaCl) dan silvit (KCl). Chlor diambil oleh tanaman dalam bentuk Cl-
Besi (Fe): Sumber Fe dalam tanah adalah mineral hematite (Fe2O3), magnetit dan limonit. Fe diambil oleh tanaman dalam bentuk ion Fe2+
Mangan (Mn)  : Sumber Mn dalam tanah adalah mineral pirolusit (MnO2) dan  manganit (MnO(OH)) serta braunit (MnSiO2). Mn diambil oleh tanaman dalam bentuk ion Mn2+
Tembaga (Cu) dan Seng (Zn)  : Sumber Cu dan Zn dalam tanah terutama adalah mineral-mineral sekunder. Cu diambil oleh tanaman dalam bentuk Cu2+ dan Zn dalam bentuk Zn2+
Borium (B) : Sumber B dalam tanah diantaranya mineral termalin dan borat. B diambil oleh tanaman dalam bentuk BO32-, HBO32-, H2BO3- dan B4O72-.
Molibdenium (Mo): Sumber Mo dalam tanah adalah batuan granit. Mo diambil oleh tanaman dalam bentuk ion molibdat (M0O42-).
Dari unsur hara tersebut jika dikerucutkan maka unsur-unsur hara yang ada dalam tanah berasal dari empat sumber yang melakukan dua fungsi yaitu : sebagai gudang unsur hara dan membuatnya tersedia bagi tanaman.  Empat sumber tersebut adalah :
1.Mineral tanah.  Mineral tanah merupakan sumber utama bagi semua  unsur hara tanah kecuali Nitrogen.  Mineral tanah adalah gudang penyimpan unsur hara jangka panjang.  Pelapukan membebaskan unsur hara secara perlahan-lahan, kemudian melarutkan mineral menjadi ion-ion.
2.Bahan Organik.  Bahan organik menyediakan sejumlah besar unsur seperti Nitrogen dan unsur hara bukan ion yang tercantum dalam Tabel 1.1.  Bahan organik adalah bentuk penyimpanan intermediate, ketika unsur-unsur dilepaskan bagi tanaman melalui pembusukan (dekomposisi).  Beberapa unsur hara dalam bahan organik segar dilepaskan secara cepat, dan pada saat dalam bentuk humus dilepaskan dengan lambat.
3.Unsur hara teradsorpsi.  Unsur hara ini diikat di dalam tanah karena ditarik oleh mineral liat dan humus.  Adsorpsi terjadi karena partikel liat dan humus bermuatan listrik negatif.  Adsorpsi unsur hara diikat dengan kuat oleh partikel, tetapi dapat tersedia bagi tanaman setelah terjadi pertukaran ion,
4.Ion-ion terlarut.  Ion-ion terlarut merupakan unsur hara yang relatif paling banyak tersedia.  Campuran ion-ion dan air tanah disebut sebagai larutan tanah (Soil Solution).  Tanah menjerap ion-ion secara langsung dari larutan tanah.  Dimana unsur hara ini dapat secara cepat digunakan oleh tanaman atau tercuci oleh air perkolasi.



Unsur Hara Tanaman

Unsur hara atau nutrien  adalah unsur atau senyawa kimia yang digunakan untuk metabolisme atau fisiologi organisme. Nutrien biasanya dikategorikan menjadi nutrien yang menyediakan energi dan yang digunakan sebagai komponen untuk tubuh atau struktur sel. Suatu nutrien disebut esensial bagi organisme jika zat tersebut tidak dapat disintesis oleh organisme dan harus dipenuhi dari sumber makanan.
Tumbuhan, seperti halnya makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi yang cukup memadai dan seimbang agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Unsur hara sangat dibutuhkan untuk menjaga ketersedian makanan bagi tanaman. Unsur hara yang sangat penting bagi tanaman disebut sebagai unsur hara esensial. Unsur Hara Esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar disebut sebagai Unsur Hara Makro, sedangkan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut sebagai Unsur Hara Mikro
Secara garis besar, tanaman atau tumbuhan memerlukan 2 (dua) jenis unsur hara untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.  Dua jenis unsur hara tersebut disebut Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro. Berikut adalah kedua jenis unsur hara tersebut berikut gejala-gejala yang biasa timbul, baik apabila kekurangan atau kelebihan unsur tersebut;
A. UNSUR HARA MAKRO 
adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif besar. beberapa unsur hara ini diantaranya : Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S). Unsur hara esensial yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak (Makro) antara lain :
  1. Unsur hara makro primer : Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K)
  2. Unsur hara makro skunder : Sulfur (S), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg).
B. UNSUR HARA MIKRO 
adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif kecil, bila berlebihan menjadi racun. Unsur hara ini diantaranya : Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Molibdenum (Mo), Tembaga/cuprum (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl), Natrium (Na), Cobalt (Co), Silicon (Si), Nikel (Ni).

Ketiga belas unsur hara yang tersebut diatas diambil tanaman dari dalam tanah. Sedangkan tiga unsur hara lainnya yaitu C (Karbon), H (Hidrogen) dan O (oksigen) diambil dari udara dalam bentuk CO2 dan dari dalam tanah dalam bentuk H2O (Air)

Gejala Kelebihan unsur hara tanaman (Toksisitas unsur hara tanaman)

Toksisitas adalah suatu keadaan yang menandakan adanya efek toksik/racun yang terdapat pada bahan sebagai sediaan single dose atau campuran...