tag:blogger.com,1999:blog-71149287181046371952024-03-12T18:30:49.753-07:00"IQ-khey"Entah Kita Akan Menemukan Jalan atau Kita Yang Membuatnya!"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.comBlogger126125tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-48135211644984706232017-05-05T22:07:00.001-07:002017-05-05T22:07:37.887-07:00Gejala Kelebihan unsur hara tanaman (Toksisitas unsur hara tanaman)<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;">Toksisitas adalah suatu keadaan yang menandakan adanya efek toksik/racun yang terdapat pada bahan sebagai sediaan single dose atau campuran. Toksisitas akut ini diteliti pada hewan percobaan yang menunjukkan evaluasi keamanan dari kandungan kimia untuk penggunaan produk rumah tangga, bahan tambahan makanan, kosmetik, obat-obatan, dan sediaan biologi.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Baca juga;</b> <b><i><span style="color: blue; font-size: large;"><a href="http://muhammadiqbale.blogspot.co.id/2012/07/toksisitas-dan-defisiensi-hara.html" target="_blank">Toksisitas dan Defisiensi unsur hara tanaman</a></span></i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-U5doFScbZ-c/WQywX0kNNrI/AAAAAAAAAjw/qmu6uz2gFCQvcclCQCMIXeXCv3_TjjBHQCPcB/s1600/Presentation1.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://4.bp.blogspot.com/-U5doFScbZ-c/WQywX0kNNrI/AAAAAAAAAjw/qmu6uz2gFCQvcclCQCMIXeXCv3_TjjBHQCPcB/s320/Presentation1.png" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Gejala kelebihan unsur N :</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;">- tanaman akan tampak terlalu subur, ukuran daun akan menjadi lebih besar</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;">- batang menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah dan mudah diserang penyakit</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;">- penundaan pembentukan bunga, bahkan mudah lebih mudah rontok dan pemasakan buah cenderung terlambat.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Gejala kelebihan unsur P :</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;">- tumbuhan kerdil</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;">- warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung-ujung daun.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Gejala kelebihan unsur Ca :</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;">- akar tanaman tidak mampu tumbuh memanjang dengan cepat</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;">- menghalangi pertumbuhan serta mekarnya daun-daun muda dan pucuk-pucuk</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;">- menghalangi pertumbuhan bagian tepi daun, oleh karena itu daun-daunnya menjadi keriting.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;"><b>Gejala kelebihan unsur Mg :</b></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;">- daun berwarna kuning, hal ini terjadi karena pembentukan klorofil terganggu</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;">- pada tanaman jagung kekahatan Mg terlihat pada daun adanya garis-garis kuning yang agak menonjol sedangkan pada daun-daun muda keluar lender terutama bila kekahatan sudah berlanjut.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><span style="font-size: 14px;"><br /></span></span></div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-43290054096682163332017-05-05T21:58:00.003-07:002017-05-05T22:08:09.806-07:00Gejala Kekurangan (Defisiensi ) unsur hara bagi tanaman<div style="text-align: justify;">
Defisiensi adalah suatu keadaan dimana tanaman kekurangan nutrisi tertentu, yang dapat dilihat dari gejala fisik tanaman terutama pada bagian daun dan batang. Seorang pekebun yang handal harus bisa mengetahui kondisi tanaman dikebunnya apakah dalam keadaan kekurangan nutrisi atau tidak. Dengan mengetahui status nutrisi tanaman dapat dibuat suatu rencana kedepan sebagai antisipasinya. Gejala defisiensi dapat dianlisa dengan cara berikut. Gejala defisiensi B, Ca, Cu, Fe, Mn, S, Zn, Ni dimulai dari pelepah paling muda. Gejala defisiensi N, P, K Cl, Mg dan Mo dimulai dari pelepah paling tua<br />
<b>1. Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas<br />
<b>Baca juga;</b> <b><i><span style="color: blue; font-size: large;"><a href="http://muhammadiqbale.blogspot.co.id/2012/07/toksisitas-dan-defisiensi-hara.html" target="_blank">Toksisitas dan Defisiensi unsur hara tanaman</a></span></i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b>
<b>2. Kekurangan unsur hara Fosfor (P)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3. Kekurangan unsur hara Kalium (K)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah</div>
<div style="text-align: justify;">
Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Daun</div>
<div style="text-align: justify;">
Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap dengan banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-bintik itu pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung daun dan tepi daun menjadi seperti terbakar (necrotic), berwarna coklat kemerahan atau coklat kuning. Daun-daun tua, khususnya di tengah hari akan terkulai dan daun-daun muda menggulung ke arah atas dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan air</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Batang</div>
<div style="text-align: justify;">
Batang tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus. Dan kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah rebah</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Akar</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan pendek, dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar cabang dan akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan akar.</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Bulir dan Malai</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertumbuhannya akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan buah yang tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya akan rendah, bulir-bulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur bentuknya, mutu dan berat 1.000 bulir akan berkurang, persentase bulir-bulir yang tidak berkembang dan tidak dewasa bertambah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>4. Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>5. Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>6. Kekurangan unsur hara Belerang (S)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan”Tea Yellow” atau”Yellow Disease”</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Jumlah anakan terbatas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-U5doFScbZ-c/WQywX0kNNrI/AAAAAAAAAjw/qmu6uz2gFCQvcclCQCMIXeXCv3_TjjBHQCPcB/s1600/Presentation1.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://4.bp.blogspot.com/-U5doFScbZ-c/WQywX0kNNrI/AAAAAAAAAjw/qmu6uz2gFCQvcclCQCMIXeXCv3_TjjBHQCPcB/s400/Presentation1.png" width="400" /></a><b>7. Kekurangan unsur hara Besi (Fe)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya za</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
t besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.<br />
<div style="text-align: justify;">
a. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>8. Kekurangan unsur hara Mangan (Mn)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada tanaman, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>9. Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan berwarna coklat</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>10. Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya</div>
<div style="text-align: justify;">
* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun</div>
<div style="text-align: justify;">
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pada padi sawah gejala terlihat 2 – 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 – 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>11. Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) biasa pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput dan mengering.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>12. Kekurangan unsur hara Borium (Bo)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun unsur hara Bo hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius.</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bawah yang selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan daun mati</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna kehitaman atau coklat</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran, tembakau dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama sekali</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang berwarna hitam pada umbi</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Pada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna hitam</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwarna coklat. Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>13. Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti di atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-37048458565009197752017-05-05T21:33:00.001-07:002017-05-05T21:33:40.934-07:00Fungsi unsur-unsur hara terhadap pertumbuhan tanaman<div>
Pada postingan sebelumnya tentang <a href="http://muhammadiqbale.blogspot.co.id/2017/05/unsur-hara-tanaman.html" target="_blank"><b><i>unsur hara yang dibutuhkan tanaman</i></b></a>, telah dijelaskan klasifikasi unsur hara tanaman. dijelaskan pula tentang<b><i> sumber unsur hara </i></b>yang dibutuhkan oleh tanaman. kali ini kita akan mendiskusikan tentang peranan unsur hara tersebut terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.</div>
<div>
Adapun peranan unsur-unsur hara tersebut dalam pertumbuhan tanaman dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini.</div>
<div>
Nitrogen, peranannya adalah :</div>
<div>
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-U5doFScbZ-c/WQywX0kNNrI/AAAAAAAAAjw/mnpH8QDDs0oUYpZs__NOqDE_2GQFuFPnwCLcB/s1600/Presentation1.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://4.bp.blogspot.com/-U5doFScbZ-c/WQywX0kNNrI/AAAAAAAAAjw/mnpH8QDDs0oUYpZs__NOqDE_2GQFuFPnwCLcB/s400/Presentation1.png" width="400" /></a>· Merangsang pertumbuhan vegetatif yaitu menambah tinggi tanaman dan merangsang tumbuhnya anakan,</div>
<div>
· Membuat tanaman menjadi lebih hijau karena banyak mengandung butir-butir hijau daun yang penting dalam fotosintesa.</div>
<div>
· Merupakan bahan penyusun khlorofil daun, proteina, dan lemak. Tetapi bila diberikan N terlalu banyak ke dalam tanah dapat menhambat pembungaan dan pembuahan.</div>
<div>
Fosfor, peranannya adalah :</div>
<div>
· Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan system perakaran yang baik dari benih dan tanaman muda,</div>
<div>
· Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah,</div>
<div>
· Memperbesar persentase pembentukan bunga menjadi buah atau biji.</div>
<div>
· Sebagai bahan penyusun inti sel, lemak dan proteina.</div>
<div>
Kalium, peranannya adalah :</div>
<div>
· Memperlancar fotosintesa,</div>
<div>
· Membantu pembentukan proteina dan karbohidrat,</div>
<div>
· Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula dan lemak tanaman,</div>
<div>
· Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman,</div>
<div>
· Meninggikan kualitas hasil yang berupa bunga dan buah (rasa dan warnanya),</div>
<div>
· Meningkatkan resistensi tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan,</div>
<div>
· Pada tanaman, unsur K terkumpul pada titik tumbuh dan berperan mempercepat pertumbuhan jaringan meristimatik.</div>
<div>
Magnesium, peranannya adalah :</div>
<div>
· Merupakan bahan penyusun khlorofil,</div>
<div>
· Mengaktifkan enzim yang berhubungan dengan metabolisme karbohidrat,</div>
<div>
· Dapat menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak.</div>
<div>
Kalsium, peranannya adalah :</div>
<div>
· Merangsang pembentukan bulu-bulu akar,</div>
<div>
· Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman,</div>
<div>
· Merangsang pembentukan biji-bijian.</div>
<div>
Belerang, peranannya adalah :</div>
<div>
· Sebagai penyusun utama ion sulfat,</div>
<div>
· Menambah kandungan protein dan vitamin,</div>
<div>
· Membantu pembentukan bintil-bintil akar pada tanaman kacangan (leguminosae),</div>
<div>
· Membantu pembentukan butir-butir hijau daun sehingga warna daun menjadi lebih hijau.</div>
<div>
Chlor, peranannya adalah :</div>
<div>
· Meninggikan kuantitas dan kualitas tanaman, seperti kapas, gandum, kentang, kubis, wortel dan tomat. Tetapi pada tembakau berakibat menurunkan kualitas, yaitu menjadi rendahnya daya baker.</div>
<div>
Besi, peranannya adalah :</div>
<div>
· Terutama sangat penting pada pembentukan khlorofil.</div>
<div>
Mangan, peranannya adalah :</div>
<div>
· Penting dalam menyusun khlorofil,</div>
<div>
· Membantu proses fotosintesa,</div>
<div>
· Merangsang perkecambahan biji,</div>
<div>
· Merangsang pemasakan buah.</div>
<div>
Tembaga dan Seng, peranannya adalah :</div>
<div>
· Penting dalam pengaturan system enzim tanaman dan dalam pembentukan khlorofil. Kedua unsur hara ini sanagat diperlukan pada tanah alkalis dan tanah organic.</div>
<div>
Borium, peranannya adalah :</div>
<div>
· Meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil sayur-sayuran dan buah-buahan,</div>
<div>
· Penting dalam usaha peningkatan produksi biji-bijian tanaman leguminosae,</div>
<div>
· Sangat diperlukan pada tanah-tanah organic.</div>
<div>
Molibdenium, peranannya adalah :</div>
<div>
· Penting dalam proses fiksasi N,</div>
<div>
· Sangat penting untuk tanaman leguminosae, jeruk, dan sayur-sayuran.</div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-24184056655222190512017-05-05T21:21:00.000-07:002017-05-05T21:25:57.380-07:00Sumber Unsur Hara Tanaman<div class="MsoNormal" style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 12.4pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<div style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; line-height: 12.4pt; margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="font-family: "georgia" , serif;">Unsur-unsur
hara tanaman yang diambil dari dalam tanah umumnya berasal dari senyawa-senyawa
yang ada didalam tanah, baik senyawa anorganik maupun organic. Sumber-sumber
unsur hara dapat disebutkan sebagai berikut:</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;"><o:p> </o:p>Nitrogen
(N)</span></b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">: Sumber N adalah bahan organic sisa tumbuhan dan
hewan, serta hasil fiksasi N bebas dari udara oleh bakteri-bakteri
Rhizobium yang terdapat dalam bintil akar tanaman kacang-kacangan
(leguminosae). N diambil oleh tanaman dalam bentuk ion NH<sub>4</sub><sup>+</sup> atau
NO<sub>3</sub><sup>-</sup></span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">Phospfor (P):</span></b><span class="apple-converted-space"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;"> </span></span><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">Sumber P dalam tanah adalah bahan
organic dan mineral (batuan) fosfat, seperti apatit dan kalsium-fosfat (Ca</span><sub><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;">3</span></sub><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"> (PO<sub>4</sub>)<sub>2</sub>).
Batuan fosfat yang menjadi sumber posfat alam di Indonesia terdapat di pulau
Jawa, dan dibedakan sebagai fosfat gua, fosfat sinter dan fosfat pulau karang.
Christmas Island di Samudra Hindia adalah penghasil fosfat alam terbesar di
dunia. P diambil oleh tanaman dalam bentuk ion HPO<sub>4</sub><sup>2-</sup> atau
H<sub>2</sub>PO<sub>4</sub><sup>-<o:p></o:p></sup><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-U5doFScbZ-c/WQywX0kNNrI/AAAAAAAAAjw/mnpH8QDDs0oUYpZs__NOqDE_2GQFuFPnwCLcB/s1600/Presentation1.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="background-color: white;"><span style="color: black;"><img border="0" height="225" src="https://4.bp.blogspot.com/-U5doFScbZ-c/WQywX0kNNrI/AAAAAAAAAjw/mnpH8QDDs0oUYpZs__NOqDE_2GQFuFPnwCLcB/s400/Presentation1.png" width="400" /></span></span></a><span style="background-color: white;"><b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">Kalium (K)</span></b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">: Sumber
K dalam tanah adalah mineral ortoklas (K AlSi<sub>3</sub>O<sub>8</sub>), leucit
(K Al (Si O<sub>3</sub>)2), muskovit (KH<sub>2</sub> Al<sub>3</sub> (SiO<sub>4</sub>)3)
dan biotit (HK)2(MgFe)2(AlFe)2 Si<sub>4</sub>O<sub>12</sub>. K diambil oleh
tanaman dalam bentuk ion K<sup>+</sup>.</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">Kalsium (Ca)</span></b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">: Sumber
Ca dalam tanah adalah mineral augit, hiperstin, hornblende dan kalsit (CaCO<sub>3</sub>).
Kalsium diambil oleh tanaman dalam bentuk ion Ca<sup>2+</sup>.</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">Magnesium (Mg)</span></b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">: Sumber Mg
dalam tanah adalah mineral-mineral amfibol (Ca (Mg Fe)<sub>2</sub> Si<sub>4</sub>O<sub>12</sub>),
biotit, chlorit dan dolomit (CaCO<sub>3 </sub>MgCO<sub>3</sub>). Magnesium
diambil oleh tanaman dalam bentuk ion Mg<sup>2+</sup>.</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">Belerang (S)</span></b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">: Sumber
S dalam tanah adalah mineral gips (CaSO<sub>4</sub>), barit (BaSO<sub>4</sub>)
dan pirit (FeS<sub>2</sub>). Belerang diambil oleh tanaman dalam bentuk ion SO<sub>4</sub><sup>2-</sup>.</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">Chlor (Cl)</span></b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">: Sumber Cl
dalam tanah terutama mineral halit (NaCl) dan silvit (KCl). Chlor diambil oleh
tanaman dalam bentuk Cl<sup>-<o:p></o:p></sup></span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">Besi (Fe)</span></b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">: Sumber Fe
dalam tanah adalah mineral hematite (Fe<sub>2</sub>O<sub>3</sub>), magnetit dan
limonit. Fe diambil oleh tanaman dalam bentuk ion Fe<sup>2+<o:p></o:p></sup></span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">Mangan (Mn)</span></b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;"> : Sumber
Mn dalam tanah adalah mineral pirolusit (MnO<sub>2</sub>)
dan manganit (MnO(OH)) serta braunit (MnSiO<sub>2</sub>). Mn diambil
oleh tanaman dalam bentuk ion Mn<sup>2+<o:p></o:p></sup></span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">Tembaga (Cu)
dan Seng (Zn)</span></b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;"> : Sumber Cu dan Zn dalam tanah terutama adalah
mineral-mineral sekunder. Cu diambil oleh tanaman dalam bentuk Cu<sup>2+</sup> dan
Zn dalam bentuk Zn<sup>2+<o:p></o:p></sup></span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">Borium (B)</span></b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;"> : Sumber
B dalam tanah diantaranya mineral termalin dan borat. B diambil oleh tanaman
dalam bentuk BO<sub>3</sub><sup>2-</sup>, HBO<sub>3</sub><sup>2-</sup>, H<sub>2</sub>BO<sub>3</sub><sup>-</sup> dan
B<sub>4</sub>O<sub>7</sub><sup>2-</sup>.</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">Molibdenium
(Mo)</span></b><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">: Sumber Mo dalam tanah adalah batuan granit. Mo diambil oleh
tanaman dalam bentuk ion molibdat (M<sub>0</sub>O<sub>4</sub><sup>2-</sup>).</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; font-family: "georgia" , serif;">Dari unsur
hara tersebut jika dikerucutkan maka u</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;">nsur-unsur hara yang ada dalam tanah
berasal dari empat sumber yang melakukan dua fungsi yaitu : sebagai gudang
unsur hara dan membuatnya tersedia bagi tanaman. Empat sumber tersebut
adalah :<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;">1.Mineral
tanah.</span></b><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"> </span></span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"> Mineral
tanah merupakan sumber utama bagi semua unsur hara tanah kecuali
Nitrogen. Mineral tanah adalah gudang penyimpan unsur hara jangka
panjang. Pelapukan membebaskan unsur hara secara perlahan-lahan, kemudian
melarutkan mineral menjadi ion-ion.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;">2.Bahan
Organik.</span></b><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"> </span></span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"> Bahan
organik menyediakan sejumlah besar unsur seperti Nitrogen dan unsur hara bukan
ion yang tercantum dalam Tabel 1.1. Bahan organik adalah bentuk
penyimpanan intermediate, ketika unsur-unsur dilepaskan bagi tanaman melalui
pembusukan (dekomposisi). Beberapa unsur hara dalam bahan organik segar
dilepaskan secara cepat, dan pada saat dalam bentuk humus dilepaskan dengan
lambat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;">3.Unsur hara
teradsorpsi.</span></b><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"> </span></span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"> Unsur
hara ini diikat di dalam tanah karena ditarik oleh mineral liat dan humus.
Adsorpsi terjadi karena partikel liat dan humus bermuatan listrik
negatif. Adsorpsi unsur hara diikat dengan kuat oleh partikel, tetapi
dapat tersedia bagi tanaman setelah terjadi pertukaran ion,<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><b><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;">4.Ion-ion
terlarut.</span></b><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"> </span></span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"> Ion-ion
terlarut merupakan unsur hara yang relatif paling banyak tersedia.
Campuran ion-ion dan air tanah disebut sebagai larutan tanah (Soil
Solution). Tanah menjerap ion-ion secara langsung dari larutan tanah.
Dimana unsur hara ini dapat secara cepat digunakan oleh tanaman atau
tercuci oleh air perkolasi.</span><span style="font-family: "georgia" , serif; font-size: 13.5pt;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt;">
<span style="background-color: white;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white;"><o:p></o:p>
<o:p></o:p>
<o:p></o:p>
<o:p></o:p>
<o:p></o:p>
<o:p></o:p>
</span><br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-63128776386342830202017-05-05T09:51:00.000-07:002017-05-05T21:06:12.152-07:00Unsur Hara Tanaman<div style="text-align: justify;">
Unsur hara atau nutrien adalah unsur atau senyawa kimia yang digunakan untuk metabolisme atau fisiologi organisme. Nutrien biasanya dikategorikan menjadi nutrien yang menyediakan energi dan yang digunakan sebagai komponen untuk tubuh atau struktur sel. Suatu nutrien disebut esensial bagi organisme jika zat tersebut tidak dapat disintesis oleh organisme dan harus dipenuhi dari sumber makanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-U5doFScbZ-c/WQywX0kNNrI/AAAAAAAAAjw/mnpH8QDDs0oUYpZs__NOqDE_2GQFuFPnwCLcB/s1600/Presentation1.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://4.bp.blogspot.com/-U5doFScbZ-c/WQywX0kNNrI/AAAAAAAAAjw/mnpH8QDDs0oUYpZs__NOqDE_2GQFuFPnwCLcB/s400/Presentation1.png" width="400" /></a>Tumbuhan, seperti halnya makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi yang cukup memadai dan seimbang agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Unsur hara sangat dibutuhkan untuk menjaga ketersedian makanan bagi tanaman. Unsur hara yang sangat penting bagi tanaman disebut sebagai unsur hara esensial. Unsur Hara Esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar disebut sebagai Unsur Hara Makro, sedangkan yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut sebagai Unsur Hara Mikro</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara garis besar, tanaman atau tumbuhan memerlukan 2 (dua) jenis unsur hara untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Dua jenis unsur hara tersebut disebut Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro. Berikut adalah kedua jenis unsur hara tersebut berikut gejala-gejala yang biasa timbul, baik apabila kekurangan atau kelebihan unsur tersebut;</div>
<div style="text-align: justify;">
A. UNSUR HARA MAKRO </div>
<div style="text-align: justify;">
adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif besar. beberapa unsur hara ini diantaranya : Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S). Unsur hara esensial yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak (Makro) antara lain :</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Unsur hara makro primer : Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K)</li>
<li>Unsur hara makro skunder : Sulfur (S), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg).</li>
</ol>
<span style="text-align: justify;">B. UNSUR HARA MIKRO </span><br />
<div style="text-align: justify;">
adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif kecil, bila berlebihan menjadi racun. Unsur hara ini diantaranya : Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Molibdenum (Mo), Tembaga/cuprum (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl), Natrium (Na), Cobalt (Co), Silicon (Si), Nikel (Ni).<br />
<br />
Ketiga belas unsur hara yang tersebut diatas diambil tanaman dari dalam tanah. Sedangkan tiga unsur hara lainnya yaitu C (Karbon), H (Hidrogen) dan O (oksigen) diambil dari udara dalam bentuk CO2 dan dari dalam tanah dalam bentuk H2O (Air)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-34146097206720945702014-07-11T23:37:00.003-07:002017-04-21T06:56:04.794-07:00Bioteknologi dan Aplikasinya di Bidang Pertanian<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bioteknologi sebagai suatu ilmu yang bukan sesuatu yang baru mengkaji pemanfaatan organisme maupun produk dari organisme. Ilmu ini telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Mulai dari teknologi Mesir kuno dalam pembuatan bir dari anggur hingga pembuatan roti dan keju.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Menurut Amien bahwa spektrum bioteknologi merentang dari produksi makanan yang difermentasikan dan bahan-bahan kimia seperti antibiotik, enzim, etariol, cuka, asam sitrat dan vitamin B12 sampai dengan pengembangan sel, pengelolaan limbah air dan banyak aktivitas lain seperti produksi energi, penemuan kembali minyak dan fiksasi nitrogen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Hal itu menunjukkan bahwa aplikasi bioteknologi mempunyai kajian yang sangat luas. Dengan aplikasi yang luas diharapakan dapat menjadi suatu solusi dalam pemecahan problematika yang tidak dapat diselesaikan dengan metode konvensional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-c1NOhx1FKS8/WPoOyg5VTcI/AAAAAAAAAjc/jr7mw9MbVjYa44Hfd5NznvnAmsssJi63QCLcB/s1600/biotech.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="497" src="https://3.bp.blogspot.com/-c1NOhx1FKS8/WPoOyg5VTcI/AAAAAAAAAjc/jr7mw9MbVjYa44Hfd5NznvnAmsssJi63QCLcB/s640/biotech.jpg" width="640" /></a></div>
Dalam bidang pertanian, aplikasi bioteknologi sangat luas mulai dari sistem pengolahan lahan, .......................... untuk selengkapnya klik link dibawah ini</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://adf.ly/qFxXA" target="_blank"><br /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/qFxXA" target="_blank"><blink>Bioteknologi</blink></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: center;">
terima kasih</div>
<div style="color: black; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: center;">
***********************+__+***********************</div>
<div style="color: black; text-align: center;">
</div>
<div style="color: black; text-align: center;">
</div>
<div style="color: black; text-align: center;">
</div>
<div style="color: black; text-align: center;">
o_o </div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-71319242917860841652013-02-18T10:13:00.000-08:002014-07-10T19:39:40.477-07:00PENGARUH PAKET PEMUPUKAN SERTA FREKUENSI APLIKASI PUPUK ANORGANIK DAN PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI<span style="font-size: small;">untuk postingan ini. adalah jurnal dari kawan<span style="font-size: small;"> <span style="font-size: small;"><a href="http://adf.ly/JLzbg">Nurfajrin Akbar, SP</a>. sudah diizinkan <span style="font-size: small;">untuk diposting</span></span></span>. </span><br />
<br />
<span style="font-size: small;"><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--></span><br />
<span style="font-size: small;"><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
</span><br />
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui paket dan
frekuensi pemupukan N yang memberikan pertumbuhan dan produksi terbaik pada
tanaman padi yang dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin, Makassar yang berlangsung dari Maret hingga Oktober
2012. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, tahap pertama dilaksanakan
dalam bentuk factorial dua faktor menggunakan rancangan acak kelompok (RAK)
yaitu dengan factor<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>I adalah varietas
padi (V) dan faktor II adalah paket pemupukan anorganik + mikroba penambat N
non-simbiotik (n),<span style="letter-spacing: -.05pt;"> Penelitian tahap kedua
merupakan hasil pengujian varietas padi yang memberikan respon terbaik pada
penelitian tahap pertama pada berbagai interval pemberian mikroba penambat N.
Faktor I adalah lima perlakuan terbaik paket pemupukan N pada varietas yang
memberikan respon terbaik pada penelitian tahap pertama (P) yaitu hasil terbaik
satu (p1), hasil terbaik dua (p2), hasil terbaik tiga (p3), hasil terbaik empat
(p4), hasil terbaik lima (p5). Faktor II<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>adalah frekuensi pemberian mikroba penambat N non-simbiotik (F) yaitu
pemberian satu kali (f1),pemberian dua kali (f2) dan pemberian tiga kali (f3). </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah
daun, jumlah anakan, anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah, kepadatan
malai, gabah kering panen, bobot 1000 biji. Hasil penelitian menunjukkan .......</span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="font-size: small;">untuk selengkapnya <span style="font-size: small;">lihat di <a href="http://adf.ly/qE6gB" target="_blank">JURNAL <span style="font-size: small;">FAJRIN</span></a></span></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;">semoga bermanfaat.....!!1</span> </span></span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"> </span></span></span> </span></div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-36745977188420850602013-02-18T09:43:00.000-08:002014-07-11T09:09:39.343-07:00Effect of Entres Immersion in Corn and Water Spinach Extraction on Growth of Cocoa Grafting (Theobroma cacao L.) [ABSTRACT]<div style="text-align: justify;">
Muhammad Iqbal (G111 08 002) Effect of Entres Immersion in Corn and Water Spinach Extraction on Growth of Cocoa Grafting (Theobroma cacao L.). (Supervised by Ambo Ala and Dahliana Dahlan).<br /><br />This experiment was conducted at the Screen House Faculty of Agriculture, Hasanuddin University, Makassar on January to April 2012. This study aims to determine the growth of the cocoa grafting with spinach and corn extracts treated as a substitute synthetic hormones. This study was conducted in the form of draft factorial in groups of two factors: the first factor in the form of water spinach extract comprising: without water spinach extract, water spinach extract 25%,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
For more completely look at </div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b></b></span><span style="font-size: large;"><b> </b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/qF0B4" target="_blank"><span style="font-size: large;"><b>ABSTRACT</b></span></a> <a href="http://adf.ly/JLxkR"> </a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/qF0ea" target="_blank">JURNAL</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keywords: cocoa, grafting, water spinach extract, corn extract, phytohormone </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-33138082545080258412013-02-18T09:40:00.000-08:002017-04-21T06:20:22.511-07:00Pengaruh Perendaman Entris dalam Ekstrak Jagung dan Kangkung terhadap Pertumbuhan Sambung Pucuk Kakao (Theobroma cacao. L). [ABSTRAK]<div style="text-align: justify;">
Sedikit review tentang abstrak skripsi. maaf agak telat<br />
<br />
MUHAMMAD IQBAL (G111 08 002). Pengaruh Perendaman Entris dalam Ekstrak Jagung dan Kangkung terhadap Pertumbuhan Sambung Pucuk Kakao (Theobroma cacao. L). (Dibimbing oleh Ambo Ala dan Dahliana Dahlan).<br />
<br />
Penelitian ini dilaksanakan di Screen House Program Studi Agroteknologi Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Hasanuddin, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, berlangsung dari bulan Januari-April 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan sambung pucuk tanaman kakao dengan perlakuan ekstrak kangkung dan jagung sebagai substitusi hormon sintetik. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk rancangan fakorial dalam kelompok yang terdiri dari dua faktor, yaitu: faktor pertama berupa ekstrak kangkung yang terdiri atas: tanpa ekstrak kangkung, ekstrak kangkung 25%,<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/iFQbj0ss15s/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/iFQbj0ss15s?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br />
<br />
untuk selengkapnya lihat di Link ini</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://adf.ly/qF0ea" target="_blank">ABSTRAK</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://adf.ly/qF0B4" target="_blank">JURNAL</a><br />
<br />
Kata kunci: kakao, sambung pucuk, ekstrak kangkung, ekstrak jagung, fitohormon.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
***********************+__+***********************</div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-77966486130087990712012-12-03T19:18:00.000-08:002017-04-21T06:19:04.801-07:00Pengaruh Perendaman Entris dalam Ekstrak Jagung dan Kangkung terhadap Pertumbuhan Sambung Pucuk Kakao (Theobroma cacao L.)<div style="text-align: justify;">
Ya, Ini adalah judul skripsi yang aku ( dengan bangga bede-katanya) pertanggung jawabkan di hadapan pembimbing ( Prof. Ambo dan Prof Dahlia) dan Penguji ( Prof. Yunus, Ir. Amin Ishak dan Dr. Riadi) serta panitia (Prof. Kai dan Dr. Hernusye ). penelitiannya dimulai dari Januari sampai April 2012 yang lalu. dan baru bisa dipresentasikan di tanggal 28 November 2012 kemarin. alhamdulillah sudah memasuki tahap asistensi untuk penjilidan. amiiiiiin<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/iFQbj0ss15s/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/iFQbj0ss15s?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
mau lihat......? check it out! </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: center;">
<h2>
<a href="http://adf.ly/qF1GD" target="_blank">SKRIPSI</a></h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
***********************+__+*********************** </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-1166074492577351682012-07-05T04:16:00.001-07:002017-05-05T22:10:24.058-07:00Toksisitas dan Defisiensi Hara<div style="text-align: justify;">
Tanaman dapat tumbuh dengan baik jika tanah menyediakan unsur hara dalam jumlah yang cukup. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang besar disebut unsur hara makro, sebaliknya unsur hara mikro yakni unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Kekurangan unsur hara makro dan mikro tertentu dapat menimbulkan gejala khusus, seperti kekurangan nitrogen menyebabkan daun tanaman menjadi kuning dan pertumbuhan vegetatif tanaman terhambat. Namun demikian, unsur hara dapat juga menimbulkan gejala keracunan pada tanaman seperti kelebihan unsur nitrogen menyebabkan tanaman menjadi terbakar dan akhimya tanaman menjadi mati.<br />
<br />
<b>Baca juga;</b> <b><i><span style="color: blue;"><a href="http://muhammadiqbale.blogspot.co.id/2017/05/gejala-kelebihan-unsur-hara-tanaman.html" target="_blank">Toksisitas unsur hara tanaman</a></span><span style="color: blue; font-size: large;"></span></i></b><br />
<br />
Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui pada dosis berapa unsur hara makro dan mikro bersifat toksik dan defisien terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.<br />
<br />
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-U5doFScbZ-c/WQywX0kNNrI/AAAAAAAAAjw/qmu6uz2gFCQvcclCQCMIXeXCv3_TjjBHQCPcB/s1600/Presentation1.png" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://4.bp.blogspot.com/-U5doFScbZ-c/WQywX0kNNrI/AAAAAAAAAjw/qmu6uz2gFCQvcclCQCMIXeXCv3_TjjBHQCPcB/s320/Presentation1.png" width="320" /></a>Percobaan dilaksanakan pada Rumah Kaca Jurusan Budidaya Pertanian Faku<br />
ltas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin. Percobaan ini dilaksanakan pada minggu IV rangkaian praktikum MK Nutrisi Tanama<br />
<br />
Bahan yang digunakan adalah benih tanaman kacang-kacangan (tanaman yang berbeda untuk setiap kelompok), pupuk kandang (organik), unsur hara makro (pupuk anorganik), unsur hara mikro (pupuk daun), tanah, polybag, dan label. Alat yang digunakan adalah cangkul, parang, alat menyiram, dan timbangan.<br />
<br />
<b>Baca juga;</b> <b><i><span style="color: blue;"><a href="http://muhammadiqbale.blogspot.co.id/2017/05/gejala-kekurangan-defisiensi-unsur-hara.html" target="_blank">Defisiensi unsur hara tanaman</a></span></i></b><br />
<br />
Parameter yang diamati dalam percobaan ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, gejala toksisitas dan defisiensi, berat akar, berat kering tanaman, dan jumlah polong per tanaman.<br />
<br />
untuk pelaksanaan dan perlakuan, mohon maaf tidak bisa di share disini...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/qF1pj" target="_blank"><blink>CONTACT DISINI</blink></a></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dari bahan praktikum mata kuliah Nutrisi tanaman fakultas Pertanian Unhas </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: cyan; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<div style="color: cyan;">
<blink>***********************+__+***********************</blink></div>
<br /></div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-22065761894434651262012-07-05T04:10:00.000-07:002017-05-19T07:00:02.209-07:00Sensitivitas Tanaman terhadap NaCl<u><i>Sebenarnya ini adalah salah satu bab praktikum mata kuliah Nutrisi Tanaman, nah untuk share kepada sahabat blogger menambah koleksi informasi khususnya tentang Pertanian</i></u><br />
<b><br /></b>
<b>Latar Belakang</b><br />
<br />
Garam apabila dimasukkan ke dalam tanah dan garam tersebut kemudian larut dalam cairan tanah maka pada umumnya akan menyebabkan kontak dengan tanah melalui pertukaran kation. Terdapat dua bentuk pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya kadar garam yang tinggi bagi pertumbuhan tanaman yaitu pengaruh khusus akibat adanya ion-ion tertentu dalam jumlah lebih yang berbahaya bagi tanaman dan pengaruh umum akibat meningkatnya tekanan osmotik pada larutan dan sekitar perakaran tanaman. Masalah salinitas di lapangan dapat disebabkan oleh garam atau kombinasi beberapa garam sepertl NaCl, Na2SO4, KCl, MgCI2, dan CaCl2. Namun, kebanyakan yang digunakan untuk pengujian adalah NaCl.<br />
<b><br />Tujuan Percobaan</b><br />
<br />
Tujuan percobaan adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh kadar garam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.<br />
<br />
<b>METODE PERCOBAAN</b><br />
<br />
<i>Tempat dan Waktu</i><br />
<br />
Percobaan dilaksanakan pada Rumah Kaca Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin. Percobaan ini dilaksanakan pada minggu XI rangkaian praktikum MK Nutrisi Tanaman.<br />
<br />
<i>Bahan dan Alat</i><br />
<br />
Bahan yang digunakan adalah benih tanaman sayur-sayuran, polybag tanpa lubang, tanah, pupuk kandang, NaCl, dan label. Alat yang digunakan adalah cangkul, parang, alat menyiram, meteran, dan timbangan.<br />
<br />
<i>Perlakuan dan Pelaksanaan*** mohon maaf tidak dicantumkan disini</i><br />
<div style="color: blue;">
<i><br /></i>
</div>
<h2 style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/qF1pj" target="_blank"><i><blink>contact disini</blink></i></a></h2>
<br />
Parameter yang diamati dalam percobaan ini adalah tinggi tanaman, jumlah daun, gejala morfologis, berat kering akar, dan jumlah polong per tanaman, serta panjang akar.<br />
<br />
<i>Tugas Pendahuluan</i>1. Mengapa pada tanah yang bersalinitas tinggi menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat.<br />
2. Bagaimanakah hubungan tingkat salinitas dengan sistem perakaran tanaman. Jelaskan.<br />
3. Tanaman yang tumbuh pada tanah salin dihadapkan pada tiga macam cekaman, sebutkan.<br />
4. Jelaskan hubungan antara cekaman salinitas dengan cekaman air.<br />
5. Berikan gambaran mengapa penting dilakukan penelitian tentang salinitas.<br />
<br />
<br />
Back up file: Bahan Praktikum Nutrisi Tanaman Fakultas Pertanian Unhas<br />
<br />
<div style="background-color: white; color: blue;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: blue; text-align: center;">
<blink>***********************+__+***********************</blink> </div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-32113469209191171572012-07-05T01:52:00.002-07:002012-07-05T03:53:00.031-07:00Daftar Isi<script src="http://sitemap-kiosbisnis.googlecode.com/files/KiosBisnislabel2.js"></script><script src="http://www.muhammadiqbale.blogspot.com/feeds/posts/default?max-results=999&alt=json-in-script&callback=loadtoc"></script>"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-71688376725101759012012-06-30T08:23:00.002-07:002012-07-02T13:33:40.311-07:00Kearifan Lokal Paling Indonesia; Tameng adaptif perkembangan zaman<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
Saya pernah bertemu dengan salah satu <i>tourist</i> dari Spain ketika masih di SMA, 5 tahun silam. <i>Moment</i> tersebut aku alami saat mengikuti les Bahasa Inggris serta praktek <i>meeting</i> setiap minggu sore di Resting Gunung Nona. Saya melihat <i>tourist</i> itu menikmati secangkir kopi sambil menikmati indahnya panorama Gunung Nona- orang lokal menyebutnya Buttu Kabobong. Saya bertanya kenapa ia memilih Indonesia sebagai tujuan wisatanya dan dari mana menemukan informasi tentang Indonesia.<br />
<br />
Alangkah terharunya saat dia mengatakan tertarik mengunjungi Indonesia karena mempunyai pesona alam dan budaya yang Indah. Dia melanjutkan ceritanya bahwa Indonesia adalah negara yang unik dengan segudang panorama alam yang menakjubkan dan menyebutkan beberapa tempat yang telah dikunjunginya seperti Taman Laut Bunaken, Toraja dan Bali. Tempat-tempat tersebut diketahuinya dari internet. Lebih terharunya lagi ketika ia mengatakan telah mengunjungi indonesia sebanyak 4 kali dan bertanya dengan lafaz bahasa Indonesia yang kaku “<i><b>Siapa nama kamu?</b></i>” meskipun hanya kalimat itu dan “ <i><b>Selamat sore</b></i>” yang bisa dia mengerti. </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Perasaan kagum padanya muncul. Sungguh ada orang asing yang telah berkunjung ke beberapa lokasi di negeri ini dan menyapa dalam bahasa indonesia. sedangkan saya, bahkan Bunaken saja pada saat itu baru saya tahu bahwa objek itu mempunyai panorama laut yang indah melalui dia. Komunikasi dengan tourist yang telah saya temui selama les bahasa inggris silam masih terjalin bahkan saya meminta mereka untuk mengunjungi kembali negeri ini. salah satunya adalah <b>Manuel Lao</b> dari <b>Barcelona, Spain</b>. Suatu kebanggaan terlahir sebagai bangsa Indonesia yang dikagumi bangsa lain. </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Lalu bagaimana dengan kita? Sudahkah kita bangga dan kagum dengan bangsa sendiri? Bangsa lain saja kagum akan bangsa kita. Mungkin, Kita sering instrospeksi diri tentang kondisi bangsa ini dan membandingkan dengan bangsa lain. Mengapa bangsa lain sangat maju? Mengapa mereka mempunyai fasilitas yang lebih modern? Mengapa saya terlahir di bangsa ini? Sebuah refleksi kecil bagi kita menuntun ke mindset paling Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Paling Indonesia dimaknai dengan jiwa heroik yakni perilaku bangga dan kagum terhadap bangsa sendiri. Bahwa mereka bisa maju dengan fasilitas yang modern dan lifestyle yang makmur karena jiwa heroik mereka. Mereka mungkin telah melaluii masa seperti kondisi kita sekarang. Bangkit dan kerja keras menuntun mereka mencapai kehidupan seperti itu. Dan ini yang sering kita tidak sadari sebagai perilaku paling Indonesia. Kerja keras dan bangga pada bangsa sendiri. </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Mengapa banyak bangsa asing yang tertarik datang ke indonesia bahkan kedatangan mereka sudah dimulai sebelum kita merdeka. Karena mereka kagum pada negara ini yang mempunyai kekayaan beranekaragam dan budaya yang sangat menarik. Sejumlah potensi dengan khas paling indonesia seperti lansekap alam yang memukau dari Sabang sampai Merauke. Suatu karakter yang paling Indonesia dengan segudang sumber daya melimpah yang masih banyak belum terjamah. Meskipun demikian, selama jangka waktu yang lama mereka mengeruk sumber daya kita. Kita tetap bersyukur, karena dengan mereka kita bisa mengenal komoditi utama perdagangan internasional. Sebagai contoh, kopi yang diperkenalkan pada masa penjajahan di abad 17. Hingga kini komoditi ini menjadi ciri khas paling indonesia. Menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia dengan cita rasa yang khas, Paling Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Sebagai negara agraris dengan sejumlah produksi yang disegani di dunia Internasional. Mungkin kita baru sadar kalau selama ini biji kakao yang kita ekspor, konon hanya tiga biji saja yang diolah menjadi sebatang <b><i>gery chocolatos</i></b>. Corak yang paling Indonesia, sebagai penghasil Kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana, Selain itu, Bahkan di China ada sebuah warung kopi dengan beberapa barista yang menyuguhkan kopi Indonesia. Toko barista tersebut pun diberi nama dengan <b><i>Toraja Coffee</i></b>. Salah satu produsen kopi terbaik di dunia dan prestasi yang paling Indonesia lagi sebagai corak agraris adalah penghasil <i>Crude Palm Oil (CPO)</i> terbesar di dunia mengalahkan Malaysia.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
<u><b>Kearifan Lokal paling Indonesia</b></u></div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Khasanah ke-Bhinnekaan sebagai karakteristik sangat berharga yang dimiliki bangsa ini. Ragam pesona budaya yang tersebar dari Sumatera hingga Papua, dari beraneka suku, agama, ras yang mendiami beribu pulau dipersatukan oleh perairan, bahasa dan perasaan senasib sebagai bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika, Berbeda tetapi tetap satu dengan diversifikasi kearifan lokal yang besar. sebuah karakteristik paling Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Budaya Gotong Royong adalah kearifan lokal yang paling Indonesia. budaya ini adalah ciri khas utama bangsa ini melekat di hampir semua elemen bangsa indonesia. Manifestasinya terjabarkan dalam acara-acara yang akan dilaksanakan oleh masyarakat. Misalnya dalam acara pernikahan, pembangunan fasilitas umum seperti tempat ibadah, jalan ataupun gotong royong di sawah. Bahkan kata ini sudah terejahwantahkan dalam prinsip masyarakat Tana Toraja “ <i><b>Mesa’ Kada di Potuo, Pantan Kada di Pomate</b></i>”. diterapkan dalam upacara Rambu Solo' ataupun Rambu Tuka' dan prinsip ini menjadi koleksi kekayaan budaya paling Indonesia. </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Kearifan lokal lain yang menjadi karakteristik paling Indonesia adalah Musyawarah Mufakat. Budaya ini adalah budaya klasik yang sudah sangat lama diterapkan oleh bangsa ini. bahkan sejak zaman kerajaan di nusantara, musyawarah mufakat digunakan oleh Raja Goa Tallo dengan beberapa <b><i>pabbicara buta</i></b> (penasehat) kerajaan untuk menetapkan keputusan kerajaan misalnya jadwal tanam padi. Musyawarah mufakat ini dalam budaya orang Sulawesi disebut pula dengan <b><i>Tudang sipulung</i></b>. Dalam perkembangannya digunakan sampai kepada penyelesaian masalah yang krusial dan penentuan keputusan yang strategis untuk diimplementasikan.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Rasa Malu dan saling menghormati adalah kearifan lokal sangat mahal yang dimiliki bangsa ini. Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang mudah dengan menundukkan badan sambil menjulurkan tangan kebawah ketika melewati kerumunan orang dan malu untuk melakukan kesalahan adalah cerminan karakteristik paling Indonesia. Yang dalam bahasa orang Sulawesi menyebutnya budaya<b><i> Tabe’</i></b> dan budaya <b><i>siri’</i></b>.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Akan tetapi kearifan-kearifan lokal tersebut perlahan mengalami pergeseran bahkan terkikis seirama pesatnya perkembangan teknologi dan komunikasi. Bahkan untuk acara penguburan keluarga saja gotong royong sirna dengan membayar orang lain. Padahal dulu ketika ada yang meninggal semua berbondong untuk menguburkan keluarga. Dulu untuk mengolah sawah dilakukan dengan menggunakan tenaga hewan secara Gotong royong , namun dengan teknologi yang semakin maju, budaya kita terasimilasi dengan jiwa individualisme dan salah satu efeknya adalah terjadinya impor daging sapi karena sapi tergantikan total dengan mesin dan polusi lahan pertanian yang berefek pada munculnya beberapa spesies hama dan penyakit tanaman. </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
Budaya Musyawarah mufakat perlahan luntur dengan ego individualis seirama perkembangan zaman. Budaya Tabe' dan Siri' mulai pudar, bahkan yang kita sering temukan seorang anak menggertak orang tua, atau bahkan melecehkan orang tua sendiri. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme semakin tak terbendung bahkan dalam menyelesaikannya semakin berbelit-belit karena budaya Tabe' dan Siri' untuk bermaksiat semakin pudar. Dan seharusnya yang terjadi dengan perkembangan teknologi tersebut adalah jiwa sosial semakin erat karena efektivitas dan efisiensi kerja semakin tinggi. budaya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme akan hilang karena siapa yang melakukannya akan terekam dalam kamera teknologi yang semakin modern. Budaya Musyawarah mufakat semakin terjalin karena meskipun tidak sempat hadir dilokasi musyawarah, kita tetap bisa melangsungkan jalannya musyawarah dengan teknologi 3G misalnya. Entah sistem kita yang bermasalah dan kontra dengan perkembangan zaman ataukah kita yang belum mampu menghadapinya? </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<u><b><br /></b></u><br />
<u><b>Anugerah terindah paling Indonesia</b></u></div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Ditengah lahan sumber daya melimpah ini, yang oleh mantan presiden <b><i>Gus Dur</i></b> mangatakan bahwa <i>hanya dengan sumber daya perairan saja sudah cukup untuk memberi makan bangsa ini, </i>seharusnya mengantarkan kita kepada kemandirian bangsa. Dengan berbekal kearifan lokal yang kuat, kita mampu mengolah kekayaan bangsa ini. namun, yang terjadi justru kontradiktif. Bayangkan sebuah negara dengan luas perairan lebih besar daripada daratan, terkadang kita menghadapi krisis air bersih dan banjir di musim hujan, apa lagi di musim kemarau krisis air semakin besar. sedangkan di negara lain dengan luas daratan yang lebih kecil bahkan ketinggian dibawah permukaan laut, mampu melakukan ekspor tanaman. sebutlah Belanda, dengan ekspor tanaman tulipnya. Lansekap alam yang asri nan hijau justru membawa petaka bagi bangsa ini dengan tanah longsor ataupun bencana alam lainnya. </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Jika sebelumnya populasi flora dan fauna paling Indonesia sangat beragam. Hingga kita menyandang sebagai negara dengan plasma nutfah terkaya didunia. Namun biodiversity tersebut perlahan terkikis seirama perkembangan zaman. Sebelumnya kita adalah eksportir daging sapi, akan tetapi untuk memenuhi kebutuhan bangsa saat ini harus impor dari Australia. Kemanakah sirnanya semua itu?<br />
<br />
<u><b>Tameng Adaptif Perkembangan Zaman</b></u></div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
“Itulah Indonesia!” sebuah ekspresi ketika kita melihat fenomena penyelasaian masalah yang berbelit-belit dan tak berujung di bangsa ini, ataukah ekspresi dengan fenomena demonstrasi ricuh yang anarkis dan mengganggu ketertiban. Sebuah mindset keliru yang harus kita ubah dengan retoris “itukah Indonesia?”. Apalagi menghadapai roda perjalanan zaman yang semakin kompleks, dibutuhkan perangkat kreatif yang tetap mencerminkan kekhasan paling Indonesia. Ditengah arus globalisasi yang semakin merajelala yang memungkinkam asimilasi dan lunturnya budaya kita. Perangkat yang dimaksud adalah tetap memupuk karakterisitik paling indonesia tersebut dan mengadaptasikan dengan tuntutan zaman. Sehingga apa yang menjadi pertanyaan menggelitik ketika kita refleksi diri tentang bangsa kita akan menambah jiwa heroik terhadap bangsa. Bahwa kita terlahir di bangsa yang telah dianugerahkan sumber daya yang kaya, terlahir dengan anugerah beragam kearifan lokal paling Indonesia.<br />
<br />
Mengikuti perkembangan zaman diibaratkan dengan Gasing yang sedang berputar. Gasing tersebut dapat berputar karena mempunyai satu titik sebagai acuan berputar kesembarang arah. Titik acuan pada gasing tersebut kita analogikan dengan kearifan lokal sebagai suatu karakteristik superior yang dimiliki bangsa ini. Gasing tersebut berputar dengan baik karena memiliki titik acuan yang baik. begitu halnya dengan kearifan lokal yang kita miliki, jika fondasi kearifan lokal tersebut kuat maka arah perkembangan zaman dapat kita hadapi dengan mulus. </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Hal tersebut dilakukan dengan perilaku bangga akan bangsa sendiri, menjaga dan memupuk kearifan lokal yang dimiliki sejak lama seperti Gotong Royong dan Musyawarah mufakat dalam menyelesaikan problem serta budaya Tabe' dan Siri' yang saling menghormati. Dengan demikian, Rasa puas dan eksistensi bangsa bisa diraih. Sehingga yang muncul ketika kita bertanya mengapa bangsa kita seperti ini, mengapa saya lahir dinegeri adalah perasaan sangsi dan muncul gejolak untuk berubah dan maju dengan gema kamilah bangsa indonesia.<br />
<br />
Memupuk kearifan lokal adalah tameng yang adaptif untuk mengikuti perkembangan zaman. karakter bangsa seperti Gotong Royong, Musyawarah mufakat dan Rasa Malu dan saling menghormati yang kuat akan membawa pada kekuatan superior dalam menghadapi perkembangan zaman. Apa yang menjadi problem bangsa akan pudar dengan kearifan lokal yang kuat, karena Gotong Royong dengan menggunakan tenaga mesin semakin meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dan persatuan bangsa, karena musyawarah mufakat ditengah teknologi 3G tetap berjalan meskipun tidak mampu bertatap muka akan tetap terjaga dan semakin kuat, karena budaya Malu dan saling menghormati yang kuat orang malu untuk bermaksiat seperti korupsi, kolusi dan nepotisme karena segala aktivitas kita dipantau oleh teknologi. Dengan kearifan lokal yang kita miliki, maka segala potensi sumber daya sebagai anugerah yang diberikan Tuhan akan terjamah dengan baik, dieksplorasi dengan mulia, bukan dengan eksploitasi besar-besar yang berefek pada ketidakseimbangan ekologi indonesia. koleksi kearifan lokal paling Indonesia sebagai tameng adaptif perkembangan zaman.<br />
</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: center;">
<a alt="Lomba Blog Paling Indonesia" href="http://angingmammiri.org/?p=2008"><img src="http://i168.photobucket.com/albums/u175/ipulji/bannerlomba.jpg" title="Lomba Blog Paling Indonesia" /></a> </div>
<div style="text-align: left;">
Menutup tulisan ini, saya ingin mengucapkan Selamat dan Sukses atas 17 tahun Anniversary Telkomsel. Inovasi dan komitmen paling indonesia dari telkomsel seperti pendidikan dan pemberdayaan masyarakat serta pelestarian lingkungan adalah perilaku paling Indonesia yang harus dijaga. selamat ulang tahun ke 17 telkomsel!</div>
<br />
<br /></div>"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-29673057199104860422012-06-28T04:53:00.002-07:002014-07-12T06:35:20.578-07:00Unsur Nitrogen<div style="text-align: justify;">
Nitrogen merupakan nutrisi (hara) yang paling cepat mengalami proses metabolisme dalam jaringan tumbuhan dan paling cepat menurun jumlahnya khusunnya pada lahan-lahan pertanian intensif. Dengan demikian maka pemupukan nitrogen pada lahan pertanian intensif sangat penting dalam upaya perbaikan produksi dan produktivitas tanaman. Nitrogen merupakan nutrisi (hara) mineral esensil yang paling banyak dimanfaatkan dalam praktek pertanian yang diberikan dalam bentuk pupuk. Nitrogen merupakan unsur penyusun asam amino, proten, asam nuklet, enzim dan sebagainya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pengakuan pentingnya nitrogen pada tanaman ditulis pada awal tahun 1660-andan 1670-an yang menunjukkan pentingnya sendawa (potasium nitrat) bagi tanaman. Akumulasi sendawa memperbaiki kesuburan tanah dan kualitas penyimpanan gula dalam tanaman (1,3). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Penemuan nitrogen sebagai nutrisi esensial sering diidentikkan dengan de Saussure (1-3), dimana pada tahun 1804 nitrogen diakui merupakan unsur penting bagi tanaman, dan terutama diperoleh dari tanah. De Saussure mencatat bahwa tanaman menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat dan bahan mineral lainnya dari larutan tanah. Ilmuwan lain waktu itu percaya bahwa nitrogen dalam nutrisi tanaman berasal dari udara. Liebig (1-3) menulis pada tahun 1840-an, pada saat ia membanta teori humus (konsep bahwa tanaman mendapatkan karbon dari humus tanah, bukan dari udara), bahwa tanaman membutuhkan air, karbon dioksida, amonia, dan abu sebagai konstituen. Liebig mendukung teori bahwa nitrogen tanaman diperoleh dari udara sebagai ammonium. Tanaman akan menyerap amonia dari udara pada konsentrasi rendah, tetapi udara mengandung sejumlah substansial amoniak yang dibutuhkan untuk nutrisi tanaman. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Konsep nitrogen diperoleh dari udara atau dari bahan organik tanah dibanta pada pertengahan tahun 1800-an, yang ditunjukkan bahwa hasil panen meningkat sebagai hasil dari pemupukan melalui tanah. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa variasi pupuk nitrogen menghasilkan evektifitas yang berbeda dalam mendukung produksi tanaman dan penggunaan kalium nitrat sebagai pupuk sering lebih baik dari pada garam amonium. Studi dengan menggunakan media steril dan system budidaya hirofonik menunjukkan bahwa tanaman dapat memanfaatkan nitrat atau amonium tergantung pada spesies dan kondisi media tumbuhnya. Pada saat ini banyak penelitian dilakukan dengan menggunakan pupuk organik dan gas amonia dari gas batu bara yang hemat biaya. Melaui pengembangan proses Haber (1909) untuk sintesis amonia dari gas hidrogen dan nitrogen, penggunaan amonia bisa dibuat lebih murah dan mengarah ke pengembangan industri pupuk nitrogen. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: Nutrisi tanaman, Penulis Ir. Nasaruddin, Ms- Dosen Nutrisi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin</div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-75603483514578793372012-06-27T10:06:00.002-07:002014-07-11T09:53:06.396-07:00Apa itu Agroindustri?<div style="text-align: justify;">
Agroindustri berasal dari dua kata agricultural dan industry yang berarti suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. Definisi agroindustri dapat dijabarkan sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan tersebut.<br /><br />Dengan demikian agroindustri meliputi industri pengolahan hasil pertanian, industri yang memproduksi peralatan dan mesin pertanian, industri input pertanian (pupuk, pestisida, herbisida dan lain-lain) dan industri jasa sektor pertanian. Apabila dilihat dari sistem agribisnis, agroindustri merupakan bagian (subsistem) agribisnis yang memproses dan mentranformasikan bahan-bahan hasil pertanian (bahan makanan, kayu dan serat) menjadi barang-barang setengah jadi yang langsung dapat dikonsumsi dan barang atau bahan hasil produksi industri yang digunakan dalam proses produksi seperti traktor, pupuk, pestisida, mesin pertanian dan lain-lain.<br /><br />Dari batasan diatas, agroindustri merupakan sub sektor yang luas yang meliputi industri hulu sektor pertanian sampai dengan industri hilir. Industri hulu adalah industri yang memproduksi alat-alat dan mesin pertanian serta industri sarana produksi yang digunakan dalam proses budidaya pertanian. Sedangkan industri hilir merupakan industri yang mengolah hasil pertanian menjadi bahan baku atau barang yang siap dikonsumsi atau merupakan industri pascapanen dan pengolahan hasil pertanian.<br /><br />Meskipun baru di populerkan di Indonesia pada tahun 1980-an, agroindustri yang antara lain diartikan sebagai industri yang mengolah hasil pertanian seperti contoh di atas telah lama dikenal dan di terapkan di Indonesia sejak zaman penjajahan belanda padab abad ke-16. Secara eksplisit pengertian agroindustri pertama kali di ungkapkan oleh Austin (1971) yaitu perusahaan yang memproses bahan nabati (berasal dari tanaman) atau hewani (berasal dari hewan).<br /><br />Proses yang di terapkan mencakup pengubahan dan pengawetan melalui perlakuan fisik atau kimiawi, penyimpanan, pengemasan dan distribusi. Produk agroindustri ini dapat merupakan produk akhir yang siap di konsumsi atau di gunakan oleh manusia ataupun sebagai produk yang merupakan bahan bakuindustri lain.<br /><br />***Dari tugas Mekanisasi Pertanian! </div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-31024557772018302622012-06-26T02:33:00.000-07:002012-06-27T10:01:16.550-07:00Keputusan Strategis dan Visioner; Jika Aku Menjadi CEO Bakrie Group<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
Seorang CEO, apalagi dari Group Perusahan terbesar di negeri ini , Bakrie Group, pengambilan keputusan adalah rutinitas yang diemban. Bahkan dalam sehari tanpa ada keputusan akan terasa asing. Motif keputusan yang ditetapkan akan menunjukkan maju mundurnya Bakrie group kedepan. Karena pengambilan keputusan hari ini akan menentukan bagaimana Bakrie Group dimasa akan datang. Dan ini bukan pekerjaan mudah, semudah menetapkan saja. Tetapi membutuhkan metode dan berbagai analisis yang strategis dan visioner.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Sebuah analogi, untuk ekstensifikasi lahan perkebunan Kelapa Sawit dari Bakrie Sumatera Plantations sehingga memiliki jangkauan usaha yang luas di negeri ini dengan membangun lahan produksi baru di kawasan Indonesia Tengah dan Indonesia Timur. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan perencanaan strategis yang efektif seperti: Scanning Lingkungan dengan analisis SWOT, sinergikan dengan Misi Bakrie Sumatera Plantations, optimasi alternatif strategi yang muncul dan sasaran yang kompetitif, tetapkan taktis untuk realisasi hingga sampai pada kontrol yang mencakup evaluasi seberapa baik keputusan strategis diimplementasikan.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Sekilas dari analogi sederhana itu, seorang CEO Bakrie Group mutlak mempunyai strategi yang mampu menjamin keberhasilan dan dapat direalisasikan. Dan tentunya strategi yang dipilih mempertimbangkan pada konsistensi dengan lingkungan, resiko yang tidak terlalu besar, fokus pada sumber daya dan berkorelasi satu sama lain dan memusatkan pada sentrum kapabilitas Bakrie Group.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Untuk sampai pada keputusan yang strategis harus diketahui bahwa keputusan tersebut adalah pilihan dari berbagai alternatif keputusan yang tersedia. Alternatif tersebut berkaitan dengan aspirasi yang realistik dengan mempertimbangkan lingkungan internal dan lingkungan eksternal Bakrie Group. Lingkungan internal sebagai kapabilitas Bakrie Group terdiri atas dua faktor strategis yakni Strengths dan Weaknesses. Dan Lingkungan eksternal dengan faktor strategis Opportunities dan Threats. </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-XwMjXPdgK7g/T-mBREp1K5I/AAAAAAAAAbU/Uj9j42Vq2gI/s1600/in+eks.PNG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="241" src="http://4.bp.blogspot.com/-XwMjXPdgK7g/T-mBREp1K5I/AAAAAAAAAbU/Uj9j42Vq2gI/s320/in+eks.PNG" width="320" /></a> </div>
<br />
Alternatif-alternatif keputusan strategis tersebut dapat dicapai melalui sebuah pisau analisis klasik yakni Analisis SWOT. Analisis SWOT ini merupakan pekerjaan yang cukup berat, sebab kegagalan dalam analisisnya akan berindikasi pada faktor-faktor strategis dalam kapabilitas Bakrie Group dan lingkungan ekternalnya. Dan analisis ini merupakan tugas pokok seorang CEO Bakrie Group untuk mempertemukan titik temu antara kedua lingkungan tersebut dan misi, tujuan ataupun sasaran dari Bakrie Group. Analisis SWOT ini akan mempertemukan faktor-faktor strategis yang dimiliki oleh Bakrie Group. Diibaratkan faktor-faktor strategis ini adalah sebuah pabrik pengolahan minyak kelapa sawit, jika dipabrik tersebut tidak ada mesin screw press (mesin pengepresan biji menjadi CPO), maka aktivitas pengolahan tidak akan berjalan. Mesin itulah yang menjadi faktor strategis. Dan harus segera diberi solusi yang strategis.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<b><u>Apa yang menjadi strengths dari Bakrie Group?</u></b> </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Eksistensi dari Bakrie Group yang tengah memasuki usia 70 tahun tidak dicapai hanya dengan strategi yang biasa saja. Tetapi , diraih dengan strategis yang visioner dari founding father sbelumnya. Tugas [jika aku menjadi] CEO Bakrie Group adalah mendesain strategi baru yang lebih adaptif dan mempertimbangkan strategi yang telah digunakan sebelumnya. Dengan mempertimbangkan elemen superior dari Bakrie Group yang dimiliki. Elemen yang menjadi kekuatan penting dari Bakrie Grogup adalah [Jika Aku Menjadi] CEO, mempunyai anak perusahaan yang kompetitif dari beberapa sektor strategis seperti untuk komunikasi, Bakrie Group mempunyai Bakrie Telecom dan Bakrie Connectivity. Untuk energi ada PT Bumi Resources, untuk agraris ada Bakrie Sumatera Plantations. Fasilitas yang tangguh dengan Bakrieland dan beberapa anak perusahaan lain yang sangat komparatif. Selain itu, hubungan politik dengan birokrasi disetiap lokus anak perusahaan, relasi bisnis dengan vendor bisnis lain dan perilaku adaptif dengan perkembangan zaman. </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
<u><b>Terus Weaknesses?</b></u> </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Jika aku menjadi CEO Bakrie Group, yang menjadi kelemahan adalah hal yang menjadi privasi internal dan sedapat mungkin faktor strategis ini segera diberi solusi. Problem solving dengan mempertimbangkan skala prioritas. Faktor strategis yang mana menjadi prioritas utama. Prioritas utama adalah masalah lumpur Lapindo Brantas. Hal yang menjadi kelemahan lainnya adalah lokus usaha hanya di Indonesia Barat sedangkan potensi di wilayah Tengah dan Timur juga mendukung. Misalkan pada Bakrie Sumatera Plantations melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi sampai ke bagian tengah dan timur indonesia. Dan terkadang terjadi metakoneksitas koordinasi dan profesionalisme karyawan.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
<b><u>Opportunity yang potensial</u></b> </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Bangsa lain berani untuk berinvestasi dinegeri ini karena mereka melihat potensi Sumber Daya yang strategis. Jika aku menjadi CEO Bakrie Group, ini yang menjadi peluang tak terelakkan dan mubazir untuk dibiarkan. Seperti; Budaya Agrarisnya dengan komditi yang kompetitif di dunia Internasional seperti kopi, kakao, karet, komoditi serealia dan hortikultura. Kebutuhan energi global yang meningkat dan condong kepada energi alternatif seperti biofuel dari serealia dan bioetanol umbi-umbian, Lansekap alam yang memukau, Pertambangan, dan segudang SDM yang handal serta sosiokultural yang kompleks. Bahkan masalah yang menjadi kelemahan diatas adalah peluang yang potensial.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
<u><b>Threats yang dihadapi</b></u> </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Setiap keputusan yang telah ditetapkan akan menghadapi tantangan. Namun, terkadang tantangan yang dihadapi mulus dan berjalan sesuai harapan. Kadang juga harus menguras otak dan otot untuk merealisasikan. Tantangan-tantangan yang akan dihadapi adalah roda perjalanan teknologi dan komunikasi yang menggelinding cepat. Dan paradigma konsumerisme yang semakin populer serta kompetitor dari group lain yang bergerak dalam bidang yang sama ataupun bidang lainnya. Dan yang paling menggelitik adalah negara Agraris koq impor pangan?<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-NKcaL8HmZyA/T-mBSsuwcvI/AAAAAAAAAbc/SHKD83i9IDg/s1600/swost+aseli.PNG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="298" src="http://2.bp.blogspot.com/-NKcaL8HmZyA/T-mBSsuwcvI/AAAAAAAAAbc/SHKD83i9IDg/s320/swost+aseli.PNG" width="320" /></a></div>
</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
<u><b>STRATEGI VISIONER</b></u> </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Dari scanning tersebut, muncul beberapa gambaran tentang kapabilitas dan lingkungan eksternal Bakrie Group. strategi selanjutnya adalah sinergikan dengan <i><b>visi dan misi Bakrie Group</b> yang mencanangkan tumbuhnya pasar dan positive consumer experience melalui semua fasilitas dari produk-produknya nanti***dikutip dari <a href="http://bakrieconnectivity.com/" style="color: blue;">bakrieconnectivity</a></i><i>)</i> dengan sinkronisasi titik temu dari faktor-faktor strategis tersebut. Bentuk optimasi alternatif strategi yang dirumuskan adalah:</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
<i>1. Menjaga dan Memaksimalkan Kekuatan dan Peluang untuk meningkatkan posisi kompetitif dan tetap adaptif pada perkembangan lingkungan eksternal.</i> </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Strategi stability pada kekuatan yang telah dimiliki dan memaksimalkan strategi growth pada peluang yang potensial. Potensi Agraris yang melimpah dari sektor perkebunan, serealia dan hortikultura di maksimalkan dengan memperluas jangkauan usaha dari anak perusahaan. Misalnya ekstensifikasi lahan sawit dan diversifikasi dengan komoditi baru yakni kopi dan kakao sebagai ladang mentah komoditi ekspor ataupun industri serta Intensifikasi hortikultura organik sebagai trend pangan global di Sulawesi dan Papua, aktor di ekspor biofuel dari serealia. Dan ini akan membawa pada ketahanan, kedaulatan, dan kemandirian ekonomi-politik Bakrie Group.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Kebutuhan energi semakin meningkat apalagi ditengah kancah politik minyak bumi global yang semakin kompleks menuntut pada strategi penciptaan nilai tambah sumber daya. Muncul inovasi untuk energi alternatif selain dari minyak bumi dengan biofuel dari serealia dan bioetanol dari umbi-umbian. Indonesia mempunyai segudang plasma nutfah yang potensial untuk memenuhi inovasi tersebut. Ini adalah peluang untuk semakin melebarkan dieversifikasi usaha yang sinergi dengan misi Bakrie Grup.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
<i>2. Mobilisasi sumber daya dari kekuatan yang dimiliki untuk meminimalisir ancaman dan sedapat mungkin menjadi peluang</i> </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Perkembangan teknologi dan komunikasi yang pesat adalah ancaman jika kita tidak mampu beradaptasi dan berkompetisi dengan group lainnya. Strategi yang kita gunakan adalah memaksimalkan kontrak bisnis dengan vendor bisnis lain yang didukung dengan relasi politik yang baik, budaya konsumerisme yang menjadi trend global adalah ancaman yang besar jika kita tidak melakukan inovasi. Dan tentunya ini didukung oleh riset dan pengembangan yang memadai dan dimaksimalkan sehingga menjadi peluang yang potensial. Hal ini dimaksimalkan dengan strategi mempertahankan dan mengembangkan relasi dengan kaum akademisi, selain itu hal sederhana dengan memberikan motivasi kepada karyawan yang berprestasi dengan penghargaan. Taktik ini akan menambah profesionalisme dan etos kerja. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk akan menambah nilai jual kepada konsumen menjadi nilai superior tersendiri dan selangkah lebih maju dari kompetitor.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
<i>3. Modifikasi Kelemahan untuk meminimalisir titik lemah dan sinergikan dengan peluang untuk mengubah menjadi posisi kompetitif</i> </div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Animo publik terhadap bencana yang melanda Sidoarjo semakin meluap. Kelemahan ini disinergikan dengan peluang yang ada. Strateginya adalah meredam setiap issu yang muncul sambil melakukan koordinasi dengan birokrasi dan masyarakat setempat. Melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar bencana lumpur adalah strategi jangka panjang. Pemberdayaan ditempuh dengan mendesign daerah sekitar bencana menjadi kawasan lansekap yang indah dan berpotensi untuk menarik publik, sebuah suksesi menuju lahan wisata edukasi ataupun wisata alam. Tindak lanjutnya adalah dengan sayembara design lansekap sekitar bencana sebagai kawasan objek wisata untuk memperoleh design lansekap wisata yang ideal ke publik. Tindak lanjut ini dilakukan perlahan seirama menjalin koordinasi dengan birokrasi dan masyarakat sekitar bencana. Ini juga perlu didukung dengan lembaga riset dan pengembangan Bakrie Group dengan taktik koordinasi dengan stakeholder terkait seperti kaum akademisi.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Metakoneksitas dalam koordinasi dengan internal adalah masalah klasik dan ini berefek pada penyelesaian konflik yang dihadapi bisa berlarut. Misalkan pada kasus pajak perusahaan yang menjadi polemik publik, dengan koordinasi maksimal dan profesionalisme kasus tersebut bisa diredam. Mendesigh konflik antar karyawan yang memicu kompetisi sehat juga menjadi alternatif peningkatan koordinasi dan etos kerja antar anak perusahaan. Misalnya mengangkat posisi karyawan yang berprestasi ke tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya.</div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
<i>4. Mengontrol indikasi sehingga tidak berefek besar. Membenahi Sumber daya untuk meminimalisir ancaman eksternal, Mengalihkan kelemahan meskipun membutuhkan waktu yang lama.</i></div>
<div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;">
<br />
Strategi yang diperlukan untuk menghadapi titik temu yang sangat mengancam ini adalah strategi penghematan. Sudah terancam dari luar, eh dihadapkan pada sumber daya yang lemah. Minimalisir efek yang akan timbul dari bencana tersebut dan tetap berkoordinasi dengan birokrasi dan masyarakat, dan ancaman dari kompetitor diredam. Proses pembenahan di sekitar bencana lumpur dengan suksesi menuju lansekap yang potensial digalakkan meskipun memakan waktu lama, sementara itu untuk lokus perusahaan di Indonesia Barat dibenahi dengan menambah kualitas dan kuantitas untuk kepuasaan konsumen sebagai taktis selangkah lebih maju dari kompetitor. Dengan demikian kelemahan yang melilit menjadi sebuah energi baru. Sebuah suksesi lahan marjinal menuju lahan potensial, dari bencana menjadi ladang penghidupan baru di sektor lain- ekowisata dan wisata edukasi. Amiiin!<br />
<br />
Menutup Uraian Strategi <a href="http://aninbakrie.com/lomba_blog/" style="color: blue;">Seandainya Saya Jadi CEO Bakrie Group</a>, Saya ingin mengutip Pesan Moril dari Founding Father Bakrie Group<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>Ucapan Achmad Bakrie, “Setiap rupiah yang dihasilkan Bakrie, harus bermanfaat bagi orang banyak”.<br />Ucapan saya," Selamat dan Sukses atas Milad yang ke-70 tahun Bakrie Group, Secuil Gagasan saya persembahkan semoga bermanfaat untuk khalayak"</i>.</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-81537698494013271682012-06-15T03:05:00.000-07:002014-07-11T09:56:52.926-07:00Calopogonium mucinides desv-Kembang Telang yang dapat menambah unsur hara di tanah<div style="text-align: justify;">
Wah... mendengar namanya sih bagi orang Makassar agak sensitif juga. tetapi itu nama lokalnya! spesies tanaman ini digolongkan kedalam tanaman leguminose, dan secara umum golonngan tanaman legum dapat digunakan sebagai pupuk hijau. pertimbangannya adalah pada tanaman legum misalnya kembang telang ini dapat menambah kandungan unsur hara N didalam tanah. dan biasanya bentuk aplikasinya adalah dengan membenamkan bagian tanamannya yang masih kedalam tanah dan ini akan berefek pada penambahan bahan organik dalam tanah.<br /><br />Calopogonium mucinoides ini mengandung kandungan unsur hara nitroge yang lebih tinggi dibanding tanaman lainnya. selain itu kembang telang ini dapat juga berfungsi sebagai tanaman penutup tanah. sebagaia tanaman penutup tanah ini akan bermanfaat dalam menjaga stabilitas air tanah. dalam bahasa sederhananya mengurangi laju evapotranspirasi- dengan demikian kelembaban tanah stabil. </div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://farm5.static.flickr.com/4097/4900190019_e46cfc05e1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://farm5.static.flickr.com/4097/4900190019_e46cfc05e1.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Tetapi sering dalam benak aku meuncul pertanyaan. <blink style="color: blue;"><b>kalau spesies tanaman yang berfungsi sebagai pupuk hijau apakah dapat menimbulkan kompetisi hara dengan tanaman budidaya?</b></blink>karena spesies ini kan dapat menambahkan bahan organik dan mengandung unsur hara N...<br />
<br />
<div style="color: cyan; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: cyan; text-align: center;">
***********************+__+***********************</div>
<div style="color: cyan;">
</div>
<div style="color: cyan;">
</div>
<div style="color: cyan;">
</div>
<div style="color: cyan;">
</div>
</div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-2352562753721323702012-05-22T08:12:00.000-07:002014-07-11T09:58:37.768-07:00Morfologi dan fisiologi Kopi Kalosi ( Arabica typica L)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-bndWqvDQXfQ/T7urPPGxlrI/AAAAAAAAAaM/f5yIu68HQ9g/s1600/Photo-0009.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-bndWqvDQXfQ/T7urPPGxlrI/AAAAAAAAAaM/f5yIu68HQ9g/s320/Photo-0009.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-3icCSs53IIA/T7urSZ86B3I/AAAAAAAAAaU/5UqEOL03Nbo/s1600/Photo-0010.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-3icCSs53IIA/T7urSZ86B3I/AAAAAAAAAaU/5UqEOL03Nbo/s320/Photo-0010.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-1NiB9BDDZ7M/T7urUVc2LrI/AAAAAAAAAac/VldehYklJ2Q/s1600/Photo-0011.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-1NiB9BDDZ7M/T7urUVc2LrI/AAAAAAAAAac/VldehYklJ2Q/s320/Photo-0011.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span id="goog_2005512474"></span><span id="goog_2005512475"></span>Kalau orang berbicara kopi di Sulawesi Selatan, akan terbayang sebuah nama jenis kopi yang telah diminati di pasaran internasional, Kopi Kalosi/Toraja. salah satu koleksi perpustakaan pangan di negeri ini. jenis kopi ini adalah Arabica typica L. dan konon jenis kopi ini hanya ditemukan di Costa Rica dan Indonesia. di indonesia sendiri, Jenis kopi ini hanya ditemukan di daerah sekitar Kalosi, sebuah daerah yang terletak di kabupaten Enrekang, kabupaten sebelum Tana Toraja.</div>
<div style="text-align: justify;">
Disebut kopi kalosi karena roda agribisnis kebanyakan dipegang oleh orang dari daerah ini. kopi tersebut diambil dari daerah sekitar Kalosi, yakni dari Baroko, Masalle, dan Curio serta Baraka. sebagian dari produksi tersebut di distribusikan ke daerah Tana Toraja dan sebagian lagi langsung ke Makassar. mungkin karena itulah disebut juga kopi kalosi/ Toraja.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-4JAxPaF5tlw/T7ur-_Bi72I/AAAAAAAAAa8/8wCk-xH8tD4/s1600/Photo-0019.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-4JAxPaF5tlw/T7ur-_Bi72I/AAAAAAAAAa8/8wCk-xH8tD4/s320/Photo-0019.jpg" height="240" width="320" /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-RKZ1fAHw6Ow/T7usBM9msEI/AAAAAAAAAbE/3C-DSo8rxrM/s1600/Photo-0020.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-RKZ1fAHw6Ow/T7usBM9msEI/AAAAAAAAAbE/3C-DSo8rxrM/s320/Photo-0020.jpg" height="240" width="320" /></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/-MoyqwIddCIg/T7ur9gxEELI/AAAAAAAAAa0/4RVMwZJ6fbI/s1600/Photo-0018.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-MoyqwIddCIg/T7ur9gxEELI/AAAAAAAAAa0/4RVMwZJ6fbI/s320/Photo-0018.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk morfolgi dan fisiologinya tidak terlalu berbeda dengan jenis kopi yang lainnya. berwarna merah gelap ketika telah masak. dan daun yang berwarna hijau gelap. dengan tinggi bisa mencapai 2 meter. tetapi untuk efektivitas dan efisiensi panen dan produktivitasnya harus dilakukan pemangkasan. mulai dari pemangkasan bentuk, hingga pemangkasan cabang dan wiwilan. bentuk buahnya inilah yang menjadi karakterstik tersendiri jenis kopi ini. buah yang besar dan dalam buah tersebut terdapat dua buah biji yang berhadapan, namun terkadang terdapat 3, 4 bijia bahkan ada yang hanya terisi satu biji saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-LGXljztDIKI/T7ur37bkhNI/AAAAAAAAAas/ZiNcsWdm7xk/s1600/Photo-0017.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-LGXljztDIKI/T7ur37bkhNI/AAAAAAAAAas/ZiNcsWdm7xk/s320/Photo-0017.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
untuk lebih detail tentang deskripsinya sobat bisa amati sendiri dari beberapa koleksi gambar dibawah ini. o iyea, berhubung hanya bermodalkan kamera handphone 2.0 mp saja maka kualitas gambarnya tidak sebagus dengan foto yang lain, ditambah dengan non editing, yea modal nature doang sob!!!!jajaja</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-hkGXZH-AyPo/T7urWQJPlWI/AAAAAAAAAak/Oa8o-WJdCsc/s1600/Photo-0012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-hkGXZH-AyPo/T7urWQJPlWI/AAAAAAAAAak/Oa8o-WJdCsc/s320/Photo-0012.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<div style="color: cyan; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: cyan; text-align: center;">
***********************+__+***********************</div>
<div style="color: cyan; text-align: center;">
</div>
<div style="color: cyan; text-align: center;">
</div>
<div style="color: cyan; text-align: center;">
. </div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-59550013652522970142012-05-10T07:06:00.000-07:002014-07-11T10:05:09.503-07:00Pengertian Arsitektur lansekap (landscape)<div style="text-align: justify;">
Arsitektur lansekap (landscape) merupakan gabungan antara ilmu dengan seni. Dimana ilmu disini merupakam pemikiran-pemikiran sederhana yang dapat memebuat suatu benda memiliki kegunaan. Kegunaan-kegunaan nilai benda tersebut yang dimaksud adalah:<br />
<br />
· Efisiensi<br />
<br />
· Lestari<br />
<br />
· Nyaman<br />
<br />
· Sehat.<br />
<br />
Sedangkan seni sebagai suatu estetika yang mempunyai kegunaan untuk:<br />
<br />
· komposisi,<br />
<br />
· harmoni, dan<br />
<br />
· serasi.<br />
<br />
Berikut beberapa definisi tentang arsitektur lansekap menurut beberapa ahli antara lain:<br />
<br />
1. Garret Eckbo<br />
<br />
Arsitektur lansekap merupakan bagian dari kawasan yang dibangun atau dibentuk oleh manusia (diluar bangunan, jalan, utilitas) sampai ke alam bebas yang dirancang terutama sebagai ruangan untuk tempat tinggal manusia.<br />
<br />
2. Hubbard and Theodera Kimball<br />
<br />
Arsitektur lansekap meruapakan bagian yang berfungsi untuk menciptakan dan melestarikan keindahan lingkungan di sekitar tempat hidup manusia guna mencapai kenyamanan dan keselamatan yang sangat penting bagi moralitas, kesehatan dan kebahagiaan manusia.<br />
<br />
3. Norman T. Newtown<br />
<br />
Arsitektur lansekap merupakan seni.............</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
untuk selengkapnya dilink ini</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: center;">
<h2>
<a href="http://adf.ly/qEyaN" target="_blank"><span style="font-size: large;"><blink>landscape</blink> </span></a></h2>
<h2>
<span style="font-size: large;"> </span></h2>
<h2>
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small; font-weight: normal;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">terima kasih </span></span></span></h2>
<h2>
<span style="font-size: large;"> </span></h2>
<div style="color: cyan; text-align: justify;">
</div>
<div style="color: cyan;">
<blink>***********************+__+***********************</blink></div>
<h2>
<span style="font-size: large;"> </span></h2>
</div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-27282947221441619012012-05-10T07:05:00.001-07:002014-07-11T11:47:00.719-07:00PEKEMBANGMBIAKAN TANAMAN HORTIKULTURAPembiakan tanaman hortikultura dapat dilakukan dengan cara aseksual dan seksual. Pembiakan dengan seksual melalui penggabungan sel kelamin melalui biji. Dan secaraa aseksual atau vegetatif dengan menggunakan bagian dari tanaman untuk dikembangkan menjadi tanaman baru.<br />
<br />
Mengapa menggunakan perbanyakan secara aseksual? Pertanyaan yang terpasang di slide. Pertanyaan yang cukup mendasar tentang mengapa penting di aadakan pembiakan vegetatif pada tanaman hortikultura.<br />
<br />
Perbanyakan aseksual berlangsung melalui pembelahan mitosis. Sehingga terbentuk replikasi dari sistem kromosom beserta sitoplasma dari sel menghasilkan DNA replikasi yang sama pada tanaman dan mirip dengan induk. Atau disebut true to type.<br />
<br />
Bagi tanaman hortikultura, pembiakan aseksual penting karena.....................<br />
<br />
untuk selengkapnya di link ini<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><a href="http://adf.ly/qF9sn" target="_blank">PEMBIAKAN TANAMAN HORTIKULTURA</a></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: ";"> </span><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">aTaU</span><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"> </span></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://adf.ly/qEzv6" target="_blank"><span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">PEMBIAKAN TANAMAN HORTIKULTURA</span></a><br />
<br />
<br />
<span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">terima kasih</span><br />
<br />
<br />
<div style="color: cyan;">
***********************+__+***********************</div>
<br />
<br />
<span lang="IN" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;">. </span></div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-74175401097103733352012-05-08T08:39:00.000-07:002014-07-11T10:09:00.390-07:00Filosofi Hormon Pertumbuhan-Fithohormon<div style="text-align: justify;">
Pertumbuhan dan perkembangan serta pergerakan tumbuhan dikontrol oleh rangsangan dari dalam yang dikeluarkan organ tertentu dari tumbuhan. Sel yang diisiolasi dari organ tumbuhan kemudian di tanam secara in vitro, biasanya akan membelah dan tumbuh seperti halnya in vivo. Tetapi dalam kultur, pertumbuhannya biasanya bersifat tumor, menghasilkan massa sel yang tidak berdifferensiasi. Massa sel akan terbentuk dalam perkembangan selanjutnya apabila seluruh faktor tumbuh dapat terpenuhi, akan mengarah kepada pembentukan organ daun, akar atau batang sebagaimana ditentukan oleh posisi sel dalam tumbuhan tersebut. Jenis pengontrolan yang seperti ini, merupakan hasil atau akibat pertumbuhan yang terorganisir dengan baik. <br /><br />Perkembangan dipengaruhi atau dikontrol oleh hormon, yaitu senyawa-senyawa kimia yang disintesis pada suatu lokasi di dalam tumbuhan, kemudian diangkut ke tempat lain untuk selanjutnya bekerja melalui suatu cara yang spesifik pada konsentrasi yang sangat rendah, untuk mengatur pertumbuhan, perkembangan atau metabolisme. Pada kenyataannya, sangat sukar untuk mendefinisikan istilah hormon dengan tepat. Penggunaan istilah zat pengatur tumbuh sering lebih baik dan menunjukkan senyawa-senyawa, baik alami maupun sintetik. Konsep zat pengatur tumbuh diawali dengan konsep hormon tanaman. Hormon tanaman adalah senyawa-senyawa organik tanaman yang dalam konsentrasi yang rendah dapat mempengaruhi proses-proses fisiologis terutama yang terkait dengan proses-prosee pertumbuhan, differensiasi dan perkembangan tanaman, pergerakan stomata, translokasi dan serapan hara dipengaruhi oleh hormon tanaman. <br /><br /> Istilah hormon berasal dari bahasa Gerika yang berarti pembawa pesan kimiawi (Chemical messenger) yang mula-mula dipergunakan pada fisiologi hewan. Perkembangan pengetahuan biokimia dan industry kimia menghasilkan banyak senyawa-senyawa yang mempunyai pengaruh fisiologis terhadap tumbuhan yang serupa dengan hormon tanaman. Senyawa-senyawa sintetik ini pada umumnya dikenal dengan nama zat pengatur tumbuh tanaman (ZPT) atau Plant Growth Regulator. Hormon dan zat pengatur tumbuh pada umumnya aktif pada konsentrasi yang sangat rendah, dan pada konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan kematian tanaman. tanaman <br /><br />Kadang-kadang sulit memisahkan antara hormon tumbuhan. zat pengatur tumbuh dan inhibitor. Hormoon tumbuhan atau lebih dikenal dengan Fitohormon adalah senyawa organik bukan nutrisi yang aktif dalam jumlah kecil (< 1mM) yang disintesis pada bagian tertentu tumbuhan, pada umumnya ditranslokasikan kebagian lain tanaman dimana senyawa tersebut, menghasilkan suatu tanggapan secara biokimia, fisiologis dan morfologis. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) adalah senyawa organik bukan nutrisi yang dalam konsentrasi rendah (< 1 mM) mendorong, menghambat atau secara kualitatif mengubah arah pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Inhibitor adalah senyawa organik yang menghambat pertumbuhan secara umum dan tidak ada selang konsentrasi yang dapat mendorong pertumbuhan. Hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi sebagai prekursor. Bila konsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai terekspresi. Dari sudut pandang evolusi, hormon tumbuhan merupakan bagian dari proses adaptasi dan pertahanan diri tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya. Senyawa organik lain yang yang memiliki efek pada tumbuhan menyerupai hormon pertumbuhan adalah Retardan. Retardan adalah senyawa organic yang menghambat perpanjangan batang, meningkatkan warna hijau daun, dan secara tidak langsung mempengaruhi pembungaan tanpa menyebabkan pertumbuhan yang abnormal (Gomezl, Victoria; Fermas, Soraya, Brewer, Philip dan; Puechpag 2008). <br /><br />Sinyal kimia interseluler untuk pertama kali ditemukan pada tumbuhan. Konsentrasi yang sangat rendah dari senyawa kimia tertentu yang diproduksi oleh tanaman dapat memacu atau menghambat pertumbuhan atau diferensiasi pada berbagai macam sel-sel tumbuhan dan dapat mengendalikan perkembangan bagian-bagian yang berbeda pada tumbuhan. <br /><br />Beberapa ilmuwan memberikan definisi yang lebih terperinci terhadap istilah hormon yaitu senyawa kimia yang disekresi oleh suatu organ atau jaringan yang dapat mempengaruhi organ atau jaringan lain dengan cara khusus. Senyawa kimia pada tumbuhan sering mempengaruhi sel-sel yang juga penghasil senyawa tersebut disamping mempengaruhi sel lainnya, sehingga senyawa-senyawa tersebut disebut dengan zat pengatur tumbuh untuk membedakannya dengan hormon yang diangkut secara sistemik atau sinyal jarak jauh. <br /><br />sumber: buku Fisiologi Tumbuhan, disusun oleh Ir. Nasaruddin </div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-55916057711034181572012-05-06T09:05:00.000-07:002014-07-11T10:21:58.305-07:00Fungsi Asam Humat (Asam Humus/Humic Acid)<div style="text-align: justify;">
Humic acid (Asam Humus/Humat) adalah komponen utama Humus dan Asam humus (humic acid) adalah sebuah substansi yang memiliki struktur yang komplek dengan molekul 1500. Secara praktis tidak larut (insoluble) atau mengendap dengan asam tetapi larut (soluble) dengan basa<br />
<br />
Asam humat merupakan hasil akhir proses dekomposisi bahan organik yang mempunyai berat molekul tinggi (22 000 – 230 000), berwarna hitam kecoklatan, relatif tahan terhadap degradasi serta mengandung muatan negatif yang dapat dipengaruhi pH (Herviyanti, 2007 dalam Stevenson, 1994).<br />
<br />
Humic Acid mempunyai muatan negatif dan gugus fungsionalnya (karboksil dan hidroksil) yang menyebabkan terikatnya kation-kation logam seperti Fe, membentuk senyawa khelat atau komplek organo logam, sehingga aktifitas logam didalam tanah dapat berkurang (Stevenson, 1994 dan Tan, 2003).</div>
<br />
Berikut Fungsinya:<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***************+__+***************</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
untuk selengkapnya <b><span style="color: magenta;"> </span><a href="http://adf.ly/8DgPy"><blink>DISINI</blink></a></b></div>
<br />
<br />
.<br />
<div style="text-align: center;">
<img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-NcB50Kh0tWg/T6afynMyFqI/AAAAAAAAAWU/NX3WxlPMKKQ/s320/humic.jpg" height="281" width="320" /> </div>
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***************+__+***************</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br />"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-25509231972033733302012-04-29T17:07:00.001-07:002012-04-29T17:07:29.482-07:00Keputusan yang Visioner dan strategik<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify;">
Pengambilan keputusan merupakan bagian manajemen seorang eksekutor dan itu merupakan tugas utama oleh seorang eksekutor. Pengambilan keputusan merupakan proses memilih sebuah alternatif yang sesuai dengan situasi dan tujuan yang diharapakn diantara beberapa pilihan keputusan yang ada. pastinya bahwa dalam pengambilan keputusan tersebut aka melewati unsur-unsur prosedur yang relevan dengan tujuan organisasi seperti identifikasi masalaha, klarifikasi tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai, analisis setiap kemungkinan yang akan timbul dan sintesis hingga akhirnya sampai kepada penetapan keputusan yang dipilih dan pastinya ini berdasarkan pada fakta dan nilai.</div>
<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify;">
Namun, sebagai salah satu eksekutor pengambil keputusan terkadang kita harus berhadapann dengan beberapa alternatif dan konsekuensi. bahwa diantara beberapa keputusan yang hendak ditetapkan akan ada beberapa alternatif atau beberapa kemungkinan untuk dipilih. dan itu diantara beberapa alternatif itu memiliki perbedaan satu sama lain dan pastinya setiap alternatif itu mempunyai konsekuensi masing-masing pula. dan tidak jarang pula akan menimbulkan pro dna kontra dalam tubuh organisasi. </div>
<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify;">
Setiap keputusan yang dipilih tidak menutup kemungkinan membawa convenience bagi anggota organisasi dan membawa pula efek unconvevience bagi elemen lain. ini adalah salah satu tantang bagi seorang eksekutor lembaga. terkadang kita harus peka dengan situasi keputusan yang tidak memuaskan bagi anggota lain dan apresiasi untuk keputusan yang memuaskan bagi elemen lembaga lainnya pula.</div>
<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify;">
Penetapan keputusan yang visioner dan strategik adalah hal yang urgen dimiliki oleh seorang eksekutor. dan harus membutuhkan beberapa strategi tertemtu. sebagai analogi, dalam bulan april sebelumnya publik Indonesia dikelabui dengan problematika kenaikan BBM dan itu mengundang amarah setiap elemen publik. para legislatif disibukkan dengan alternatif keputusan antara menaikkan BBM dengan analisis beberapa konsekuensi yang terjadi jika BBM memang dinaikkan. dan atau tidak menaikkan harga BBM dengan beberapa konsekuensi pula. dan pada akhirnya hanya tiba pada keputusan yakni penundaan kenaikan BBM. penetapan keputusan tersebut pun kemudian menimbulkan efek kepuasan bagi elemen lain bahwa BBM tidak jadi naik jadi kemungkinan harga sembako misalnya juga tidak naik dan sebagian berefek pada ketidakpuasaan bahwa keputusan itu ibarat BOM WAKTU yang tinggal menunggu wakttu kapan melahap mangsanya. </div>
<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify;">
Analogi tersebut mengisyaratkan bahwa pengambilan keputusan yang strategik dan visioner memang mutlak diperlukan dengan beberapa konsekuensi yang akan terjadi dari beberapa alternatif keputusan yang tersedia.</div>"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7114928718104637195.post-13903466333391607552012-04-28T06:13:00.000-07:002014-07-11T10:25:36.012-07:00Isolasi Starter Pupuk Organik (Mikroorganisme Lokal)<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify;">
Semakin sulitnya diperoleh pupuk buatan seperti urea mendorong kepada upaya bagaimana cara memenuhi kebutuhan pupuk agar usaha pertanian terutama tanaman pangan tidak mengalami kegagalan yang berkelanjutan. Cara yang dilakukan harus dapat menjamin terbebasnya ketergantungan, baik ketergantungan bahan baku maupun teknologi yang digunakan. Bahan baku yang digunakan harus tersedia melimpah sepanjang waktu, mudah didapat, dan murah harganya. Demikian juga teknologi yang digunakan harus sederhana, mudah dilakukan oleh siapapun yang ingin memproduksi, serta tidak mahal. Satu-satunya alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi problem tersebut adalah menggantikan pupuk buatan dengan pupuk alami yang prosesnya dapat dilakukan secara berkelanjutan. Pupuk alami ini lebih dikenal dengan istilah pupuk organik.<br />
<br />
<br /></div>
<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-n0UEq_0I3Ms/T5vsFqm31RI/AAAAAAAAAWA/0WNWfVY_jSs/s1600/Photo-0029+%282%29.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-n0UEq_0I3Ms/T5vsFqm31RI/AAAAAAAAAWA/0WNWfVY_jSs/s320/Photo-0029+%282%29.jpg" height="240" width="320" /></a>Pembuatan pupuk organik pada dasarnya merupakan proses dekomposisi bahan organik yang dilakukan oleh mikroorganisme pengurai. Pembuatan pupuk organik kompos secara konvensional sudah lama dilakukan dan sudah dikenal baik oleh petani. Namun, masih memerlukan waktu lebih lama, yaitu sekitar 3 bulan. Untuk mempercepat proses pengomposan, saat ini telah dihasilkan berbagai produk starter yang dapat mempercepat pengomposan seperti EM4, BM dan sebagainya yang sudah banyak diedarkan dan mudah didapat di toko-toko tani. Pembuatan starter pada dasarnya dapat dibuat dengan bahan-bahan sisa tanaman (limbah) organik yang dapat digunakan sebagai starter pembuatan kompos atau pupuk organik lainnya.<br />
<br />
<br /></div>
<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]--><a href="http://1.bp.blogspot.com/-YfkncNIFlFQ/T5vsQ8pK22I/AAAAAAAAAWI/dR_hn_8z8i4/s1600/Photo-0030.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-YfkncNIFlFQ/T5vsQ8pK22I/AAAAAAAAAWI/dR_hn_8z8i4/s320/Photo-0030.jpg" height="320" width="240" /></a><span lang="EN-US" style="font-size: 11pt; line-height: 115%;"><br />Bahan yang digunakan adalah limbah rumah tangga, buah-buahan yang sudah lewat matang, air aqua, molases (gula tetes) atau gula pasir atau gula merah atau air nira. Alat yang digunakan adalah pisau dapur, timbangan duduk, blender, alat pengaduk, gelas ukur, kain saring/kasa asbes, ember bertutup ukuran 10 liter, kompor, karet busa, botol aqua, corong, selang plastik putih transparan diameter 2,5 cm, lilin cair/lilin putih, karton untuk penutup, wadah berbentuk botol kemasan, dan label.<br /><br /> </span><br />
<div style="color: cyan; text-align: center;">
***********************+__+***********************</div>
<div style="color: cyan; text-align: center;">
</div>
<div style="color: cyan; text-align: center;">
</div>
<div style="color: cyan; text-align: center;">
. </div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div>
<br />
<div style="font-family: "Courier New",Courier,monospace; text-align: justify;">
</div>
"MUHAMMAD IQBAL"http://www.blogger.com/profile/07160838950692077948noreply@blogger.com0