Kamis, 28 Juni 2012

Unsur Nitrogen

Nitrogen merupakan nutrisi (hara) yang paling cepat mengalami proses metabolisme dalam jaringan tumbuhan dan paling cepat menurun jumlahnya khusunnya pada lahan-lahan pertanian intensif. Dengan demikian maka pemupukan nitrogen pada lahan pertanian intensif sangat penting dalam upaya perbaikan produksi dan produktivitas tanaman.  Nitrogen merupakan nutrisi (hara) mineral esensil yang paling banyak dimanfaatkan dalam praktek pertanian yang diberikan dalam bentuk pupuk.  Nitrogen merupakan unsur penyusun asam amino, proten, asam nuklet, enzim  dan sebagainya.

Pengakuan pentingnya nitrogen pada tanaman ditulis pada awal tahun 1660-andan 1670-an yang menunjukkan pentingnya sendawa (potasium nitrat) bagi tanaman. Akumulasi sendawa memperbaiki kesuburan tanah  dan kualitas penyimpanan gula dalam tanaman (1,3).

Penemuan nitrogen sebagai nutrisi esensial sering diidentikkan dengan  de Saussure (1-3), dimana pada tahun 1804 nitrogen diakui merupakan unsur penting bagi tanaman, dan terutama diperoleh dari tanah. De Saussure mencatat bahwa tanaman menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat dan bahan mineral lainnya dari larutan tanah. Ilmuwan lain waktu itu percaya bahwa nitrogen dalam nutrisi tanaman berasal dari udara. Liebig (1-3) menulis pada  tahun 1840-an, pada saat ia membanta teori humus (konsep bahwa tanaman mendapatkan karbon dari humus tanah, bukan dari udara), bahwa tanaman membutuhkan air, karbon dioksida, amonia, dan abu sebagai konstituen. Liebig mendukung teori bahwa nitrogen tanaman diperoleh dari udara sebagai ammonium. Tanaman akan menyerap amonia dari udara pada konsentrasi rendah, tetapi udara mengandung sejumlah substansial amoniak yang dibutuhkan untuk nutrisi tanaman. 

Konsep nitrogen diperoleh dari udara atau dari bahan organik tanah dibanta pada pertengahan tahun 1800-an, yang ditunjukkan bahwa hasil panen meningkat sebagai hasil dari pemupukan melalui tanah. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa variasi pupuk nitrogen menghasilkan evektifitas yang berbeda dalam mendukung produksi tanaman dan penggunaan kalium nitrat sebagai pupuk sering lebih baik dari pada  garam amonium.  Studi dengan menggunakan media steril dan system budidaya hirofonik menunjukkan bahwa tanaman dapat memanfaatkan nitrat atau amonium tergantung pada spesies dan kondisi media tumbuhnya.  Pada saat ini banyak penelitian dilakukan dengan menggunakan  pupuk organik dan gas amonia dari gas batu bara yang hemat biaya.  Melaui pengembangan proses Haber (1909) untuk sintesis amonia dari gas hidrogen dan nitrogen, penggunaan amonia bisa dibuat lebih murah dan mengarah ke pengembangan industri pupuk nitrogen.


Sumber: Nutrisi tanaman, Penulis Ir. Nasaruddin, Ms- Dosen Nutrisi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gejala Kelebihan unsur hara tanaman (Toksisitas unsur hara tanaman)

Toksisitas adalah suatu keadaan yang menandakan adanya efek toksik/racun yang terdapat pada bahan sebagai sediaan single dose atau campuran...