Semakin sulitnya diperoleh pupuk buatan seperti urea mendorong kepada upaya bagaimana cara memenuhi kebutuhan pupuk agar usaha pertanian terutama tanaman pangan tidak mengalami kegagalan yang berkelanjutan. Cara yang dilakukan harus dapat menjamin terbebasnya ketergantungan, baik ketergantungan bahan baku maupun teknologi yang digunakan. Bahan baku yang digunakan harus tersedia melimpah sepanjang waktu, mudah didapat, dan murah harganya. Demikian juga teknologi yang digunakan harus sederhana, mudah dilakukan oleh siapapun yang ingin memproduksi, serta tidak mahal. Satu-satunya alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi problem tersebut adalah menggantikan pupuk buatan dengan pupuk alami yang prosesnya dapat dilakukan secara berkelanjutan. Pupuk alami ini lebih dikenal dengan istilah pupuk organik.


Bahan yang digunakan adalah limbah rumah tangga, buah-buahan yang sudah lewat matang, air aqua, molases (gula tetes) atau gula pasir atau gula merah atau air nira. Alat yang digunakan adalah pisau dapur, timbangan duduk, blender, alat pengaduk, gelas ukur, kain saring/kasa asbes, ember bertutup ukuran 10 liter, kompor, karet busa, botol aqua, corong, selang plastik putih transparan diameter 2,5 cm, lilin cair/lilin putih, karton untuk penutup, wadah berbentuk botol kemasan, dan label.
***********************+__+***********************
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar